Patitimes.com– Sebuah lembaga non-pemerintah yang berbasis di Amerika Serikat dan bergerak di bidang hak asasi manusia, Human Rights Activists News Agency (HRANA), melaporkan adanya korban jiwa yang cukup besar di Iran akibat serangan militer Israel. Data terbaru yang dirilis HRANA pada Jumat (20/6/2025) menyebutkan setidaknya 657 warga Iran meninggal dunia sejak serangan Israel dimulai pada Jumat (13/6/2025). Angka ini mencakup warga sipil maupun personel militer dan keamanan.
Latar Belakang HRANA dan Peranannya dalam Konflik
HRANA awalnya berdiri di Iran pada tahun 2005 sebagai lembaga independen yang fokus pada pelaporan pelanggaran hak asasi manusia di dalam negeri. Namun, akibat tekanan dari pemerintah Iran yang semakin ketat terhadap organisasi-organisasi semacam ini, HRANA akhirnya memindahkan kantor pusatnya ke Amerika Serikat. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengawasi dan melaporkan situasi hak asasi manusia di Iran secara lebih bebas dan transparan.
Melalui data yang dirilis, HRANA mencoba memberikan gambaran nyata dan faktual terkait dampak konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Iran. Mereka menegaskan bahwa dari total korban jiwa sebanyak 657 orang, sebanyak 263 di antaranya adalah warga sipil, termasuk 20 anak-anak yang berada di Teheran.
Rincian Korban Jiwa dan Luka-luka
Dari angka tersebut, sebanyak 164 orang adalah anggota militer, sedangkan sekitar 2.000 lainnya dari kalangan pasukan keamanan dan warga sipil mengalami luka-luka akibat serangan Israel yang tersebar di 21 dari 31 provinsi di Iran. Serangan yang dilakukan Israel tidak hanya menyasar wilayah perbatasan atau daerah konflik, tetapi juga menyebar luas ke berbagai provinsi termasuk pusat-pusat kota besar seperti Teheran.
Data tersebut menjadi indikator serius dari eskalasi kekerasan yang terjadi di kawasan Timur Tengah, khususnya di Teluk Persia. Sementara itu, pihak Israel berdalih bahwa serangan-serangan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir yang dinilai dapat mengancam keamanan regional dan internasional.
Sasaran Serangan Israel: Militer, Ilmuwan Nuklir, dan Warga Sipil
Menurut laporan yang beredar, serangan Israel menargetkan sejumlah tokoh penting di Iran, termasuk para komandan militer dan ilmuwan yang terlibat dalam program nuklir negara tersebut. Selain itu, serangan juga mengenai sejumlah warga sipil, yang memicu kecaman internasional karena dianggap melanggar prinsip perlindungan warga sipil dalam konflik bersenjata.
Namun, sejak Minggu (15/6/2025), Israel belum memperbarui data resmi terkait jumlah korban jiwa di pihak Iran. Hal ini menimbulkan spekulasi tentang eskalasi yang mungkin terus berlangsung tanpa adanya keterbukaan informasi yang jelas.
Balasan Iran terhadap Serangan Israel
Tidak tinggal diam, Iran membalas serangan Israel dengan serangan rudal yang melibatkan berbagai wilayah di Israel. Balasan ini menimbulkan korban tewas sebanyak 25 orang dan melukai ratusan lainnya, termasuk 19 orang yang terluka akibat serangan rudal di kota-kota utara Israel seperti Haifa.
Serangan balasan ini menunjukkan bahwa konflik antara kedua negara masih jauh dari penyelesaian dan terus meningkat dalam intensitas. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi dunia internasional yang terus mengupayakan diplomasi untuk meredam ketegangan.
Dampak dan Implikasi Konflik Israel-Iran
Konflik ini tidak hanya berdampak pada kedua negara saja, melainkan juga berimbas pada stabilitas kawasan dan pasar energi global. Iran sebagai salah satu negara penghasil minyak utama di dunia memiliki peran strategis, sementara Israel sebagai negara dengan teknologi militer maju turut menjadi fokus perhatian dunia.
Kehadiran korban sipil dalam jumlah besar menambah kompleksitas masalah dan mendorong berbagai organisasi hak asasi manusia internasional untuk meminta agar kedua belah pihak menghormati hukum humaniter internasional dan melindungi warga sipil dari dampak peperangan.
Data yang diungkap HRANA memberikan gambaran jelas bahwa konflik Israel dan Iran membawa korban besar, terutama bagi warga sipil yang tak berdosa. Serangan Israel terhadap Iran mengakibatkan lebih dari 650 jiwa melayang dan ribuan terluka, sementara Iran membalas dengan serangan rudal yang juga menimbulkan korban di pihak Israel.
Situasi ini menunjukkan perlunya upaya internasional yang lebih kuat untuk mediasi dan mendorong dialog damai, agar eskalasi kekerasan bisa dihentikan dan perdamaian dapat segera terwujud di kawasan yang rentan ini.
markom Patitimes.com