Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, 108 Orang Terlibat dalam Proses Evakuasi

Patitimes.com – Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BNPB, TNI, dan sejumlah instansi terkait terus melanjutkan pencarian dan evakuasi korban dari runtuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Hingga Jumat (3/10) pagi, jumlah korban yang telah berhasil dievakuasi mencapai 108 orang. Dari jumlah tersebut, 103 orang dinyatakan selamat, sementara 5 korban meninggal dunia. Sementara itu, 59 orang lainnya masih hilang dan upaya pencarian terus dilakukan dengan maksimal.

Petugas Mulai Gunakan Alat Berat

Pada Kamis (2/10), alat berat mulai diterjunkan untuk membantu proses evakuasi. Sebelumnya, petugas lebih memilih menggunakan metode manual karena kekhawatiran material bangunan dapat menimpa korban yang masih hidup.

Namun, dengan tidak ditemukannya tanda-tanda kehidupan pada korban yang terperangkap, alat berat seperti crane akhirnya digunakan untuk mengangkat reruntuhan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, yang turut memantau langsung proses evakuasi, menyampaikan bahwa penggunaan alat berat dilakukan dengan sangat hati-hati untuk meminimalisir risiko bagi korban yang masih terjebak.

“Tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang ditemukan di bawah reruntuhan. Itu sudah dijelaskan kepada keluarga dan mereka juga setuju dengan penggunaan alat berat. Tentu, alat berat akan digunakan dengan sangat hati-hati,” ungkap Pratikno di posko asrama putri Ponpes Al-Khoziny pada Kamis (2/10).

Baca Juga :  Pondok Pesantren Besuk Keluarkan Fatwa Haram untuk Sound Horeg, Didukung MUI Jatim

Proses Evakuasi Terus Berjalan

Pratikno menjelaskan bahwa upaya pencarian korban dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat pentingnya menemukan korban dalam keadaan selamat. Namun, meskipun ada korban yang berhasil diselamatkan, beberapa di antaranya ditemukan sudah meninggal.

“Beberapa korban sudah bisa diselamatkan dan ditemukan dalam keadaan selamat. Namun, di rumah sakit, ada juga yang sudah tidak tertolong,” lanjut Pratikno.

Tes DNA Untuk Identifikasi Korban

Pada Kamis (2/10), para orang tua korban mulai menjalani tes Deoxyribonucleic Acid (DNA) untuk proses identifikasi. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengatakan bahwa tes DNA ini bertujuan untuk mencocokkan identitas korban dengan orang tua mereka.

“Tes DNA dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo untuk memastikan identitas korban,” ujar Suharyanto.

Ia menambahkan bahwa meskipun korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, proses penyelamatan tetap diutamakan dengan korban yang ditemukan langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan identifikasi.

Baca Juga :  Pondok Pesantren Besuk Keluarkan Fatwa Haram untuk Sound Horeg, Didukung MUI Jatim

Presiden Prabowo Berikan Bantuan Kepada Keluarga Korban

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cak Imin, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa Ponpes Al-Khoziny.

“Sampai hari ini, Pak Presiden turut berduka cita atas peristiwa ini,” kata Cak Imin setelah meninjau lokasi bangunan yang ambruk.

Cak Imin juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus terhadap insiden ini dan telah memerintahkan agar keluarga korban diberikan bantuan. Pemerintah memastikan akan terus memberikan dukungan kepada para keluarga yang terdampak oleh peristiwa ini, baik dalam hal materi maupun moril.

Proses Hukum Akan Dilakukan Setelah Pencarian Selesai

Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan bahwa setelah proses evakuasi selesai, permasalahan hukum terkait insiden ini akan diusut oleh pihak kepolisian.

Namun, pengusutan baru akan dilakukan setelah pencarian dan pertolongan korban selesai untuk memastikan bahwa upaya penyelamatan tidak terhambat oleh proses hukum.

“Ini adalah domainnya kepolisian. Namun, pengusutan akan ditunda hingga pencarian korban selesai. Semua pihak tahu bahwa setiap kejadian yang menimbulkan korban jiwa harus diselidiki.

Baca Juga :  Pondok Pesantren Besuk Keluarkan Fatwa Haram untuk Sound Horeg, Didukung MUI Jatim

Namun, kami belum bisa membahas penyebab insiden ini saat ini,” ujar Suharyanto di posko asrama putri Ponpes Al-Khoziny. Ia menambahkan bahwa sementara ini, fokus masih pada proses pencarian korban dan keselamatan mereka.

Suharyanto juga mengatakan bahwa pihak kepolisian sudah memulai upaya investigasi dengan memanggil orang tua, santri, dan pihak pesantren untuk memberikan informasi. Namun, hingga saat ini, semua pihak masih lebih fokus pada pencarian korban yang belum ditemukan.

Penyebab Ambruknya Bangunan Belum Diketahui

Suharyanto juga mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny. “Kami masih fokus pada penanggulangan bencana. Kami belum mendalami penyebab ambruknya bangunan,” kata Suharyanto.

Hal ini menunjukkan bahwa penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan setelah keadaan darurat selesai ditangani. Masyarakat dan keluarga korban saat ini lebih memprioritaskan keselamatan anak-anak mereka yang masih terjebak.

Insiden ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo yang terjadi beberapa hari lalu menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.