Semarang, Patitimes.com – Berbagai program dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berhasil menurunkan angka inflasi selama satu tahun terakhir ini.
Wali Kota Semarang, Agustina mengatakan bahwa inflasi yang berhasil diturunkan utamanya di harga beras dan harga bahan untuk makanan minuman.
“Yang luar biasa kenapa? Karena kita bukan lumbung pangan. Kok bisa, bukan lumbung pangan kok bisa mengintervensi harga makan di masyarakat sampai bisa menurunkan inflasi sebesar itu,” ujarnya.
Program yang dinilai bisa membantu menurunkan angka inflasi salah satunya yaitu program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman). Program ini ditujukan untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang murah.
Kemudian keberadaan Badan Usaha Milik Petani Lumpang Semar Sejahtera (BUMP LUMPANG SEMAR) juga dinilai membantu menstabilkan harga pangan agar tetap terjangkau. Selain itu, rantai distribusi lebih pendek sehingga lebih meningkatkan kesejahteraan petani.
“Lumpang Semar adalah badan usaha milik kami. Yang kemudian diberikan pembiayaan modal oleh badan usaha kita. Untuk bisa tanam sehingga tidak perlu pergi ke tengkulak,” ujarnya.
Program lainnya yang dinilai berperan dalam menurunkan angka inflasi adalah progam Ketahanan Pangan Keliling Semarang (KEMPLING SEMAR). Ada delapan unit mobil yang dikerahkan setiap hari dengan sasaran empat RW setiap hari. Program ini ditujukan untuk merespon dinamika harga secara tanggap dan efisien dengan didasarkan pada data dan pengawasan lapangan yang ketat.
Ketika ada lokasi yang teridentifikasi mengalami lonjakan harga signifikan, maka daerah tersebut akan menjadi sasaran.
“Komitmen ini harus terus dilakukan untuk mempererat sinergi dalam pengendalian inflasi demi mewujudkan stabilitas harga dan kesejahteraan seluruh warga Kota Semarang,” ujar Agustina.
Keberhasilan Pemkot Semarang dalam menurunkan inflasi pun mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah, Achmad Luthfi dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berlangsung di Hotel Gumaya.
“Kota Semarang mendapatkan pujian karena mampu melakukan intervensi untuk menurunkan inflasi khususnya di harga beras dan harga bahan untuk makan minum selama satu tahun terakhir dari 22% menjadi 6,7%,” ujar Agustina. (*)