Direktur Utama Baru, Bobby Rasyidin Paparkan Kinerja Positif PT KAI di Rapat Perdana dengan DPR

Jakarta, Patitimes.com – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Bobby Rasyidin, resmi memperkenalkan diri dalam rapat perdana bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (20/8). Meski baru menjabat selama empat hari, Bobby langsung membawa catatan kinerja positif perusahaan pada semester I tahun 2025, baik dari sisi operasional maupun keuangan.

Bobby menjelaskan bahwa dirinya baru ditunjuk pada 12 Agustus 2025. Karena itu, rapat kerja ini menjadi momentum perdananya untuk berkenalan secara resmi dengan para wakil rakyat sekaligus memaparkan arah dan capaian perusahaan ke depan.

“Perkenalan dari jajaran kami yang masih baru dan masih empat hari ini, Pak. Kami ditunjuk tanggal 12 Agustus 2025, ini hari keempat kami bertugas di PT KAI,” kata Bobby dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan.

Kinerja Operasional: Angkutan Penumpang dan Barang Naik

Dalam laporannya, Bobby mengungkapkan bahwa kinerja operasional PT KAI sepanjang semester I 2025 menunjukkan pertumbuhan. Volume angkutan penumpang mengalami kenaikan 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dari 216 juta penumpang menjadi 236 juta penumpang.

Di sisi lain, angkutan barang juga tumbuh meskipun lebih tipis, yakni naik 1 persen dari 32,9 juta ton menjadi 33,3 juta ton.

“Ini menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat terus meningkat, dan kereta api masih menjadi pilihan utama untuk angkutan massal dan logistik,” ungkap Bobby.

Penurunan Ketepatan Waktu, Tapi Tingkat Kecelakaan Turun 50 Persen

Dari sisi ketepatan waktu (On Time Performance/OTP), PT KAI mencatatkan sedikit penurunan. Pada semester I 2025, OTP berada di angka 96,2 persen, turun dari 96,8 persen pada periode yang sama tahun 2024.

Baca Juga :  96 Gerbong KRL Baru Siap Beroperasi, KAI Commuter Tingkatkan Layanan Jabodetabek

Namun demikian, tingkat kecelakaan kereta api justru mengalami penurunan drastis, yakni 50 persen. Dari empat kasus kecelakaan pada semester I 2024, menjadi hanya dua kasus pada semester I 2025.

“Keamanan dan keselamatan operasional tetap menjadi prioritas kami, dan hasil ini menjadi bukti upaya peningkatan sistem pengawasan dan manajemen risiko yang terus kami lakukan,” kata Bobby.

Pendapatan dan Laba KAI Tumbuh Positif

Bobby juga melaporkan capaian kinerja keuangan perusahaan yang menunjukkan tren pertumbuhan positif. Pendapatan PT KAI pada semester I 2025 tercatat mencapai Rp 16,83 triliun, naik 2 persen dibandingkan semester I 2024 yang sebesar Rp 16,58 triliun.

Lebih lanjut, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 18 persen, yakni dari Rp 3,39 triliun menjadi Rp 4 triliun. Sementara itu, laba bersih PT KAI juga meningkat 8 persen, dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,18 triliun.

“Pertumbuhan ini mencerminkan efisiensi operasional yang lebih baik, serta optimalisasi pada layanan penumpang dan barang,” jelasnya.

Aset dan Liabilitas: Rasio Utang Sedikit Meningkat

Pada semester I 2025, total aset KAI tercatat sebesar Rp 102,3 triliun, naik dari periode sebelumnya. Liabilitas perusahaan mencapai Rp 65,7 triliun. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio / DER) pun sedikit meningkat dari 1,2 kali menjadi 1,3 kali.

Baca Juga :  KAI Berikan Diskon Tarif Kereta Api Ekonomi pada Libur Sekolah

Sementara itu, total utang penugasan dibanding non-penugasan tercatat sebesar Rp 46,5 triliun, meningkat dari Rp 43,2 triliun pada semester I 2024.

“Kami terus berupaya menjaga struktur keuangan yang sehat, sembari memastikan kelangsungan proyek-proyek strategis nasional yang menjadi bagian dari penugasan pemerintah,” tutur Bobby.

Penyerapan Kerugian Proyek Menurun, CDS Naik

KAI juga mencatat penurunan penyerapan kerugian proyek penugasan, dari Rp 2,37 triliun pada semester I 2024 menjadi Rp 1,42 triliun pada semester I 2025. Penurunan ini dinilai sebagai indikasi perbaikan efisiensi dan perencanaan dalam proyek-proyek penugasan.

Namun demikian, kebutuhan untuk dukungan Cost Deficiency Support (CDS) mengalami kenaikan. Proyeksi CDS KAI untuk 2025 mencapai Rp 1,2 triliun, meningkat dari Rp 721 miliar yang direalisasikan pada tahun sebelumnya.

Baca Juga :  KAI Berikan Diskon Tarif Kereta Api Ekonomi pada Libur Sekolah

Komitmen Bobby Rasyidin: Perkuat Kinerja dan Transformasi

Sebagai nakhoda baru di tubuh PT KAI, Bobby Rasyidin menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan transformasi perusahaan dan mendorong KAI agar semakin efisien, modern, dan berorientasi pada pelayanan publik yang unggul.

“Kami akan mengawal proyek-proyek strategis, meningkatkan integrasi moda transportasi, serta mendorong digitalisasi layanan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan,” ucap Bobby mengakhiri paparannya.

Dengan capaian kinerja semester I 2025 yang cukup solid di tengah tantangan industri transportasi nasional, kehadiran Bobby Rasyidin sebagai Dirut baru KAI diharapkan membawa angin segar dan memperkuat komitmen perusahaan untuk terus tumbuh berkelanjutan. Rapat perdana ini menjadi tonggak awal untuk membangun sinergi antara PT KAI dan DPR RI dalam mewujudkan transportasi kereta api yang lebih maju, aman, dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.