Blora, Patitimes.com – Kobaran api dalam insiden kebakaran sumur minyak masyarakat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora masih menyala hingga hari keenam setelah kejadian.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono mengungkapkan hambatan pihak pemadam kebakaran dalam menjinakkan api tersebut. Menurutnya, kobaran api sulit dipadamkan lantaran tekanan gas yang tinggi.
“Untuk hasil api masih belum bisa dikendalikan. Dan ini belum begitu berhasil karena tekanan gas di bawah sangat tinggi,” ungkap dia, Jumat (22/8/2025), dikutip Detik.
Pihaknya sampai saat ini telah berupaya memadamkan api menggunakan tiga metode, yakni dengan foam, ditanggul, dan menggunakan lumpur. Meski demikian, upaya tersebut belum membuahkan hasil.
“Untuk hari keenam ini sekarang sampai jam 5 (sore), untuk yang kita laksanakan hari ini adalah yang pertama penyemprotan foam, kedua penanggulan, proses ketiga penyemprotan dengan menggunakan lumpur. Untuk hasil api masih belum berhasil,” kata dia lagi.
Selain itu, saat dipadamkan dengan metode foam, ukuran foam kurang sehingga kurang efektif. Pihaknya memuntuskan untuk menghentikan sementara pemadaman api dan menunggu hasil dari koordinasi dengan pihak terkait.
“Masih belum berhasil, karena tekanan (gas) di bawah terlalu tinggi. Tadi foam-nya kurang, jadi sempat terhenti, makanya belum bisa dipadamkan,” ujarnya.
“Kita menunggu hasil, kita koordinasi dulu, nanti pihak Pertamina seperti apa. Kalau kita dari BPBD back up untuk melaksanakan pemadaman,” ungkap dia.
Diketahui, BPBD Blora telah menyiapkan ratusan ribu liter untuk menyemprot api dari damkar kabupaten lainnya yang turut membantu, seperti damkar Kabupaten Rembang, Pati, Kudus dan Grobogan.
“Rencana air adalah 490 ribu liter. Jadi sekitar 50 tangki air yang 1 tangki berisi 5000 liter,” jelasnya. (*)
Redaksi Patitimes.com