Ashanty Umumkan Penutupan Toko Kue Lu’miere Setelah 6 Tahun Beroperasi, Alami Masa Terberat dalam Bisnis

Patitimes.com- Penyanyi sekaligus pebisnis Ashanty baru-baru ini mengungkapkan kabar kurang menyenangkan terkait bisnis kulinernya, toko kue Lu’miere. Setelah beroperasi selama enam tahun, bisnis toko kue yang dikenal memiliki banyak pelanggan setia ini akhirnya harus ditutup. Keputusan yang diambil Ashanty ini merupakan hasil pemikiran panjang dan masa-masa berat bagi dirinya serta tim.

Penutupan Lu’miere: Keputusan yang Berat bagi Ashanty

Dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Ashanty mengaku bahwa keputusan menutup toko kue Lu’miere bukanlah hal yang mudah. Ia mengatakan, dalam sebulan terakhir ini adalah masa-masa paling berat dalam hidupnya terkait bisnis tersebut.

“Ya insyaallah (tutup). Pasti aku sedih banget, ya,” ujar Ashanty dengan nada yang terlihat penuh haru.

Ashanty menegaskan bahwa keputusan ini telah dipertimbangkan secara matang selama berbulan-bulan. Meski toko kue Lu’miere masih beroperasi dengan baik dan memiliki banyak pelanggan setia, dia merasa harus mengambil keputusan terbaik demi masa depan.

“Kita sudah pikirkan matang-matang pastinya, berbulan-bulan. Ya sedihnya kan kalau orang jualan sesuatu kalau misalnya enggak berjalan baru tutup. Ini Lu’miere sudah 6 tahun, masih berjalan dengan baik, masih banyak yang cari,” ungkap istri Anang Hermansyah itu.

Masalah Internal Jadi Alasan Penutupan

Saat ditanya mengenai alasan di balik keputusan berat tersebut, Ashanty memilih untuk tidak mengungkapkan secara rinci. Dia hanya menyebut bahwa penutupan toko kue Lu’miere disebabkan oleh masalah internal yang harus diselesaikan.

“Aku enggak bisa cerita alasannya apa, ya, itu masalah internal kita. Intinya ada beberapa hal yang mungkin harus kita lakukan untuk mengambil keputusan ini,” tuturnya.

Masalah internal dalam sebuah bisnis memang menjadi salah satu faktor krusial yang bisa mempengaruhi kelangsungan usaha. Namun, Ashanty tidak memberikan detail lebih lanjut, sehingga publik hanya bisa berspekulasi.

Beban Berat dan Perhatian pada Karyawan

Selain berat secara bisnis, Ashanty juga mengaku merasakan beban berat secara emosional. Bukan hanya terkait penutupan toko yang sudah menjadi bagian hidupnya, tetapi juga terkait nasib para karyawan yang selama ini menggantungkan penghasilan mereka dari bisnis tersebut.

“Bisa dibilang sebulan ini adalah masa terhancur buat aku karena yang terberat bukan hanya karena harus tutup, tapi karena ada banyak orang juga yang bergantung sama kita,” kata Ashanty dengan penuh keprihatinan.

Perhatian Ashanty terhadap karyawan menunjukkan sisi empati dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin bisnis. Keputusan menutup bisnis bukan hanya soal keuntungan, tetapi juga menyangkut kehidupan banyak orang yang menjadi bagian dari bisnis tersebut.

Lu’miere: Toko Kue dengan Pelanggan Setia

Lu’miere berdiri sejak tahun 2020 dan selama enam tahun telah menjadi salah satu toko kue favorit di Jakarta. Toko ini dikenal dengan berbagai pilihan kue yang lezat dan pelayanan yang memuaskan. Popularitas Lu’miere juga tak lepas dari peran Ashanty sebagai figur publik yang selalu mendukung usahanya.

Penutupan Lu’miere tentu menjadi kabar mengejutkan bagi para pelanggan setia yang selama ini menikmati produk kue dari toko tersebut. Banyak pelanggan yang merasa kehilangan dengan adanya keputusan ini.

Respon dan Harapan dari Ashanty

Meski berat, Ashanty berusaha untuk tetap tegar dan menerima keadaan. Dia berharap keputusan ini menjadi yang terbaik untuk saat ini dan ke depan.

“Jadi doakan aja,” tutup Ashanty dengan harapan agar semua pihak dapat mengerti dan mendukung keputusan sulit tersebut.

Penutupan Bisnis dan Dinamika Usaha

Kasus penutupan Lu’miere yang dialami oleh Ashanty menunjukkan bahwa menjalankan bisnis tidak selalu berjalan mulus, bahkan bagi para selebriti sekalipun. Berbagai tantangan internal dan eksternal sering kali memaksa pemilik usaha untuk mengambil keputusan sulit demi kelangsungan yang lebih baik.

Penutupan bisnis bukanlah kegagalan mutlak, melainkan bagian dari siklus usaha yang harus dihadapi dengan kepala dingin. Dengan pengalaman dan jaringan yang dimiliki, bukan tidak mungkin Ashanty akan kembali mengembangkan bisnis baru di masa depan.

Optimisme dan Dukungan Penggemar

Masyarakat dan para penggemar Ashanty pun banyak yang memberikan dukungan moral bagi penyanyi sekaligus pebisnis tersebut. Banyak yang mengapresiasi sikap dewasa Ashanty dalam menghadapi situasi sulit dan berharap dia dapat bangkit kembali.

Penutupan toko kue Lu’miere oleh Ashanty setelah enam tahun beroperasi merupakan keputusan yang sangat berat dan penuh pertimbangan matang. Meski masih memiliki pelanggan setia dan bisnis berjalan baik, masalah internal memaksa Ashanty untuk mengambil langkah ini. Perhatian Ashanty terhadap nasib karyawan juga menunjukkan sisi kemanusiaan dan tanggung jawabnya sebagai pemilik usaha.

Ke depan, publik berharap Ashanty dapat terus berkarya dan mungkin membuka usaha baru yang lebih sukses. Penutupan Lu’miere menjadi pelajaran penting bagi semua pelaku bisnis bahwa menghadapi tantangan dan perubahan adalah bagian dari perjalanan usaha.

Berita Terkait