Patitimes.com– Sejumlah publik figur Indonesia, termasuk Zaskia Adya Mecca dan Ratna Galih, tergabung dalam aksi solidaritas internasional bertajuk Global March to Gaza 2025. Aksi ini merupakan perjalanan jalan kaki sejauh ±50 kilometer dari Kairo, Mesir, menuju Gerbang Rafah, pintu perbatasan utama yang menghubungkan Mesir dengan wilayah Gaza, Palestina.
Kegiatan ini bukan hanya simbolik, melainkan menjadi bentuk nyata dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina serta desakan kepada dunia internasional agar segera membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza yang selama ini diblokade ketat.
10 Warga Indonesia Ambil Bagian dalam Aksi Global
Selain Zaskia Adya Mecca dan Ratna Galih, sembilan warga Indonesia lainnya ikut serta dalam rombongan yang diberangkatkan ke Mesir oleh platform penggalangan dana Kitabisa. Mereka adalah:
- Wanda Hamidah
- Indadari Mindrayanti
- Hamidah Rachmayanti
- Hemy Sution
- Nur Aminah
- Irfan Farhad
- Tandya Rachmat Sampurna
- Muhammad Hibatur Rahman
Kesepuluh perwakilan ini berangkat dari Jakarta menuju Kairo pada pekan kedua Juni 2025 dan dijadwalkan tiba di Gerbang Rafah pada 15 Juni 2025, hari puncak aksi Global March to Gaza.
Jalan Kaki 50 Km Menuju Gerbang Rafah
Global March to Gaza adalah aksi damai lintas negara yang diikuti oleh lebih dari 10 ribu peserta dari lebih 50 negara. Para peserta berjalan kaki sejauh kurang lebih 50 kilometer dari pusat kota Kairo menuju Gerbang Rafah. Aksi ini merupakan bentuk tekanan global terhadap pembatasan akses kemanusiaan ke wilayah Gaza yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Menurut keterangan dari Kitabisa melalui akun Instagram resminya:
“Mereka akan jalan kaki ±50 Km bersama ribuan peserta dari 50+ negara menuju Gerbang Rafah, menyerukan dibukanya akses bantuan ke Gaza.”
Seruan Kemanusiaan: Hentikan Blokade, Tarik Pasukan Israel
Aksi ini tidak hanya menyoroti pentingnya pembukaan akses bantuan tanpa syarat ke Gaza, tetapi juga menyerukan:
- Penghentian agresi militer Israel
- Penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza
- Akhir dari pendudukan dan penjajahan terhadap Palestina
Pesan tersebut disuarakan oleh semua peserta, termasuk Zaskia Adya Mecca dan Ratna Galih, yang menggunakan platform sosial media mereka untuk menyampaikan dukungan terhadap rakyat Palestina serta menyebarluaskan informasi seputar penderitaan di Gaza.
Perjuangan Gaza Menjadi Sorotan Global
Gaza telah lama menjadi zona konflik yang penuh penderitaan kemanusiaan. Sejak blokade diberlakukan secara ketat oleh Israel dan Mesir, akses terhadap obat-obatan, makanan, air bersih, dan bahan bakar menjadi sangat terbatas. Banyak rumah sakit di Gaza yang tak lagi mampu memberikan layanan kesehatan secara layak karena kehabisan pasokan.
Gerbang Rafah sendiri merupakan satu-satunya pintu keluar-masuk yang tidak dikendalikan langsung oleh Israel, sehingga menjadi harapan utama bagi masuknya bantuan kemanusiaan dari dunia internasional.
Zaskia dan Ratna Galih: Gunakan Suara untuk Kemanusiaan
Keterlibatan tokoh publik seperti Zaskia Adya Mecca dan Ratna Galih mendapat apresiasi luas dari netizen dan pegiat kemanusiaan. Mereka dinilai berhasil memanfaatkan pengaruh dan ketenaran mereka untuk menyuarakan isu-isu global yang penting.
Zaskia, melalui akun Instagram-nya, menulis:
“Langkah kaki ini mungkin kecil, tapi semoga menjadi pengingat bagi dunia bahwa Gaza bukan hanya berita, tapi nyata.”
Aksi Internasional yang Menggema di Dunia Maya
Aksi Global March to Gaza 2025 tidak hanya berlangsung secara fisik di Mesir, tetapi juga digaungkan secara daring melalui tagar #GlobalMarchToGaza, #DukungPalestina, dan #BukaGerbangRafah. Ribuan pengguna media sosial dari berbagai belahan dunia turut membagikan dukungan mereka terhadap aksi ini, memperluas jangkauan pesan solidaritas dan kemanusiaan.
Solidaritas Nyata dari Indonesia untuk Palestina
Keterlibatan Zaskia Adya Mecca, Ratna Galih, dan delapan warga Indonesia lainnya dalam Global March to Gaza adalah wujud solidaritas internasional terhadap perjuangan rakyat Palestina. Aksi jalan kaki dari Kairo menuju Gerbang Rafah ini bukan hanya simbolik, tetapi juga menyampaikan pesan kuat kepada dunia: sudah saatnya blokade Gaza diakhiri, dan akses kemanusiaan harus dibuka tanpa syarat.
Dengan langkah kaki yang teguh dan semangat yang tak padam, mereka membawa harapan dan suara bagi jutaan warga Palestina yang terperangkap dalam krisis kemanusiaan yang belum berakhir.
markom Patitimes.com