Wall Street Menguat Drastis, Nasdaq Pulih 22% dari Level Terendah April

Patitimes.com– Tiga indeks utama pasar saham Amerika Serikat (Wall Street) melonjak tajam pada penutupan perdagangan Senin, 12 Mei 2025, menyusul pengumuman kesepakatan dagang sementara antara Amerika Serikat dan China. Kesepakatan ini memicu optimisme di kalangan investor global dan berhasil mengangkat sentimen pasar secara signifikan.

Indeks S&P 500 tercatat mencetak penutupan tertinggi sejak awal Maret, sementara indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite juga mengalami kenaikan besar. Investor merespons positif pengumuman pemangkasan tarif impor secara signifikan oleh kedua negara, yang selama ini menjadi pusat ketegangan dalam perang dagang global.

Detail Kesepakatan Dagang AS-China: Pemangkasan Tarif Signifikan

Dalam kesepakatan sementara ini, AS sepakat menurunkan tarif atas barang impor dari China dari 145 persen menjadi 30 persen, sedangkan China akan menurunkan tarif atas produk AS dari 125 persen menjadi 10 persen. Pemangkasan tarif ini akan berlaku selama masa uji coba 90 hari, dan diharapkan menjadi langkah awal menuju perjanjian dagang jangka panjang.

Pengumuman ini membawa harapan baru akan meredanya ketegangan perdagangan yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS saat itu, Donald Trump, sejak April lalu.

Lonjakan Indeks: S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq Pulih Tajam

Mengutip data dari Reuters, berikut rincian lonjakan tiga indeks utama:

  • Dow Jones Industrial Average melonjak 1.160,72 poin atau 2,81 persen menjadi 42.410,10, level tertinggi sejak 26 Maret.

  • S&P 500 naik 184,28 poin atau 3,26 persen ke level 5.844,19, tertinggi sejak 3 Maret.

  • Nasdaq Composite melonjak 779,43 poin atau 4,35 persen ke angka 18.708,34, rekor tertinggi sejak 28 Februari.

Nasdaq telah pulih lebih dari 22 persen dari posisi terendahnya selama aksi jual akibat tarif April lalu, meski masih 8 persen di bawah rekor penutupan tertingginya pada 16 Desember.

Investor Optimistis, Volatilitas Turun Tajam

Reaksi positif pasar mencerminkan kelegaan investor atas meredanya ketegangan dagang. Menurut John Praveen, Managing Director di Paleo Leon, Princeton, “Ini adalah reli kelegaan karena ada banyak kecemasan dan ketegangan terkait tarif antara AS dan China.”

Ia menambahkan bahwa kedua negara kini tampaknya berusaha menghindari skenario terburuk, dan pemangkasan tarif menjadi sinyal positif bagi pasar.

Senada dengan itu, Chris Brigati, Chief Investment Officer di SWBC Texas, menyatakan, “Pasar menganggap setiap kemajuan sebagai hal yang positif. Meski ini bisa menjadi perayaan jangka pendek, masih ada potensi komplikasi ke depan.”

Indeks volatilitas CBOE—sering disebut sebagai “fear gauge”—yang sebelumnya menyentuh angka 60 pada bulan April, kini turun ke bawah angka 20 untuk pertama kalinya sejak akhir Maret. Ini menunjukkan penurunan signifikan dalam ketakutan investor.

Sementara itu, harga emas sebagai aset safe haven turun 2,6 persen, menandakan pergeseran minat ke aset berisiko seperti saham.

Sektor Teknologi dan Konsumer Memimpin Kenaikan

Dari 11 sektor dalam indeks S&P 500, hanya sektor utilitas yang mengalami penurunan, yakni 0,68 persen. Sektor teknologi dan konsumer mencatatkan kenaikan tertinggi, masing-masing 4,66 persen dan 5,66 persen.

Saham Apple Inc. melonjak 6,3 persen setelah muncul laporan bahwa perusahaan mempertimbangkan untuk menaikkan harga lini iPhone pada musim gugur mendatang.

Sementara itu, saham NRG Energy melejit 26,2 persen usai mengumumkan rencana akuisisi aset pembangkit dari LS Power senilai USD 12 miliar.

Laporan Keuangan dan Spekulasi Kebijakan The Fed

Musim laporan keuangan hampir berakhir, dengan lebih dari 90 persen perusahaan dalam indeks S&P 500 telah merilis hasilnya. Pekan ini, investor akan menantikan laporan dari Walmart sebagai salah satu sorotan.

Beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell, dijadwalkan menyampaikan pernyataan publik pekan ini. Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dua kali lagi sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025, dengan penurunan pertama kemungkinan terjadi pada bulan September.

Volume Perdagangan dan Statistik Pasar

Volume transaksi saham di bursa AS mencapai 20,20 miliar saham, jauh di atas rata-rata 20 hari terakhir sebesar 16,52 miliar.

  • Di NYSE, saham yang naik mengalahkan yang turun dengan rasio 2,83:1, dengan 165 saham mencetak rekor tertinggi baru.

  • Di Nasdaq, terdapat 3.285 saham naik dan 1.158 turun, dengan rasio serupa yaitu 2,84:1.

  • S&P 500 mencatat 15 saham tertinggi 52 minggu dan hanya 3 terendah, sedangkan Nasdaq mencatat 83 tertinggi baru dan 50 terendah.

Kenaikan tajam indeks Wall Street pada 12 Mei 2025 mencerminkan optimisme pasar terhadap pemulihan hubungan dagang antara AS dan China. Kesepakatan pemangkasan tarif dinilai sebagai langkah penting untuk menenangkan pasar global dan menghindari eskalasi perang dagang. Meskipun masih ada ketidakpastian di masa depan, investor menyambut positif sinyal-sinyal kerja sama ekonomi antara dua raksasa dunia tersebut.

Berita Terkait