Sapi Kurban Kabur dan Terjebak di Saluran Air Saat Idul Adha 1446H, Damkar Surabaya Lakukan Evakuasi Dramatis

Patitimes.com– Perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Surabaya diwarnai dengan insiden tak biasa. Seekor sapi kurban bertingkah tak terkendali dan kabur sebelum proses penyembelihan dimulai. Sapi tersebut bahkan sampai masuk ke dalam saluran air di kawasan Jalan Semolowaru Utara I Nomor 139, Surabaya, pada Jumat siang (6/6/2025). Kejadian ini sontak menarik perhatian warga sekitar dan menjadi viral di media sosial.

Insiden sapi kurban kabur ini menambah daftar kejadian unik dan dramatis yang sering terjadi saat momen Idul Adha di berbagai daerah. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kali ini evakuasi harus melibatkan tim pemadam kebakaran (damkar) Kota Surabaya.

Evakuasi Sapi Kurban oleh Tim Damkar Surabaya

Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya, Wasis Sutikno, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 14.47 WIB. Laporan tersebut menyebutkan bahwa seekor sapi kurban kabur dan masuk ke dalam saluran air di permukiman padat penduduk.

“Unit dari Pos Damkar Sukolilo kami kirim langsung ke lokasi dan tiba sekitar pukul 14.53 WIB. Petugas langsung melakukan koordinasi dan proses evakuasi,” ujar Wasis saat dikonfirmasi pada Jumat (6/6).

Baca Juga :  Ria Ricis Kurban Puluhan Hewan di Idul Adha 2025, Bagikan ke Fans dan Karyawan

Menurut keterangan Wasis, saluran air tempat sapi tersebut terjebak berlokasi di area gang sempit, sehingga kendaraan pemadam seperti fire truck tidak dapat menjangkau titik kejadian. Petugas pemadam pun menggunakan sepeda motor dan peralatan evakuasi ringan untuk mencapai lokasi dan menarik sapi yang masih dalam keadaan hidup.

Proses evakuasi berlangsung cukup panjang dan penuh tantangan. Petugas damkar membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk menarik sapi dari dalam saluran air, hingga akhirnya berhasil dievakuasi pada pukul 16.27 WIB.

Kronologi: Sapi Kabur Setelah Turun dari Mobil Pengangkut

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, sapi kurban tersebut baru saja diturunkan dari mobil pengangkut saat insiden terjadi. Saat hendak diarahkan ke lokasi penyembelihan, sapi tampak gelisah dan tiba-tiba memberontak.

“Kemungkinan sapi stres akibat perjalanan panjang, atau panik karena suasana yang ramai saat diturunkan. Bisa juga ada yang salah dalam memegang tali pengikat, sehingga sapi merasa terancam dan kabur,” jelas Wasis.

Baca Juga :  Ria Ricis Kurban Puluhan Hewan di Idul Adha 2025, Bagikan ke Fans dan Karyawan

Setelah lepas kendali, sapi berlari sekitar 100 meter, mengejar warga yang panik, hingga akhirnya jatuh ke dalam selokan besar yang berada di sisi jalan. Untungnya, sapi tidak mengalami luka serius dan dapat diselamatkan berkat kerja cepat tim damkar dan warga sekitar.

Fenomena Sapi Kurban Kabur: Momen Tahunan yang Tak Terhindarkan

Kejadian sapi kurban kabur menjelang penyembelihan bukanlah hal baru saat perayaan Idul Adha. Setiap tahun, banyak wilayah di Indonesia melaporkan insiden serupa, mulai dari sapi yang melompat pagar, berlari ke jalan raya, hingga menyeruduk warga.

Beberapa faktor yang menyebabkan sapi kabur di antaranya adalah stres selama perjalanan, kondisi lingkungan yang tidak familiar, suara bising, hingga kesalahan penanganan oleh petugas atau panitia kurban. Oleh karena itu, penanganan sapi kurban memerlukan ketenangan, kehati-hatian, dan keterampilan khusus.

Kejadian di Semolowaru ini menjadi pengingat penting bagi panitia kurban di mana pun untuk lebih waspada dan profesional dalam menangani hewan kurban, khususnya sapi yang memiliki ukuran besar dan tenaga kuat.

Respon Warga dan Antisipasi Ke Depan

Meskipun menimbulkan kepanikan sesaat, insiden ini juga menunjukkan solidaritas warga setempat yang langsung membantu tim damkar selama proses evakuasi. Warga turut membantu menarik tali dan menenangkan sapi agar tidak makin panik.

Baca Juga :  Ria Ricis Kurban Puluhan Hewan di Idul Adha 2025, Bagikan ke Fans dan Karyawan

Wasis menyarankan agar ke depannya proses penurunan hewan kurban dilakukan di tempat yang aman dan tidak terlalu dekat dengan saluran air atau area berbahaya. Ia juga mengimbau panitia kurban untuk menyediakan tim penanganan hewan yang berpengalaman agar kejadian serupa tidak terulang.

“Penanganan hewan kurban harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Kami siap membantu jika dibutuhkan, tapi tentu lebih baik jika semua bisa dicegah sejak awal,” tutupnya.

Kejadian sapi kurban kabur dan terjebak di saluran air di Surabaya menjadi catatan penting dalam penyelenggaraan Idul Adha 1446H. Selain menjadi perhatian publik, insiden ini juga menunjukkan pentingnya kesiapan dan penanganan profesional dalam proses penyembelihan hewan kurban.

Dengan pengelolaan yang lebih baik dan keterlibatan warga serta instansi terkait, perayaan Idul Adha ke depan diharapkan bisa berlangsung lebih aman, tertib, dan penuh khidmat.

Berita Terkait