Telkom Indonesia Umumkan Dividen Rp 21,04 Triliun dan Buyback Saham Senilai Rp 3 Triliun

Patitimes.com– Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang diselenggarakan pada Selasa, 27 Mei 2025, perusahaan ini mengumumkan sejumlah keputusan penting yang berdampak pada para pemegang saham. Beberapa hal yang disetujui dalam RUPST tersebut antara lain adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp 21,04 triliun, atau setara dengan Rp 212,46 per saham, serta rencana pembelian kembali saham (buyback) perseroan senilai Rp 3 triliun. Keputusan-keputusan ini menegaskan komitmen Telkom untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham serta menunjukkan soliditas kinerja perusahaan sepanjang tahun 2024.

Pembagian Dividen Tunai Telkom Indonesia

Salah satu agenda penting dalam RUPST adalah pembagian dividen tunai yang cukup signifikan. PT Telkom Indonesia telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 21,04 triliun kepada pemegang saham. Pembagian dividen tersebut setara dengan Rp 212,46 per saham yang akan diberikan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal cum dividen. Dividen ini merupakan alokasi sebesar 89 persen dari laba bersih Telkom untuk tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp 23,64 triliun.

Dividen yang tinggi ini tentu saja mencerminkan kinerja perusahaan yang solid meskipun menghadapi tantangan dalam industri telekomunikasi. Dividend yield yang dihasilkan dari pembagian dividen tersebut mencapai 7,5 persen, berdasarkan harga saham Telkom pada 27 Mei 2025, yang tercatat sebesar Rp 2.830 per saham. Dengan adanya pembagian dividen yang cukup besar, Telkom Indonesia tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari keuntungan melalui dividen yang stabil.

Baca Juga :  Digiland 2025 Telkom: Inovasi, Olahraga, dan Hiburan Meriah di Istora Senayan

Kinerja Solid Telkom di Tahun 2024

Meskipun terjadi sedikit penurunan dalam pertumbuhan pendapatan, Telkom Indonesia berhasil mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 150 triliun pada tahun 2024. Pendapatan tersebut tumbuh tipis sebesar 0,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa perusahaan ini berhasil mempertahankan stabilitas pendapatan di tengah tantangan yang ada.

Kinerja solid ini juga tercermin dalam kemampuan Telkom untuk memberikan dividen yang besar, yang menunjukkan pengelolaan perusahaan yang efisien dan fokus pada peningkatan nilai bagi pemegang saham. Di samping itu, Telkom Indonesia juga terus mengembangkan bisnis dan memperluas portofolio layanan digital, yang semakin relevan di era transformasi digital saat ini.

Pembelian Kembali Saham (Buyback) Senilai Rp 3 Triliun

Selain pembagian dividen, salah satu keputusan signifikan lainnya adalah disetujuinya buyback saham Telkom Indonesia senilai Rp 3 triliun. Corporate Secretary Telkom, Achmad Reza, dalam konferensi pers menyatakan bahwa pembelian kembali saham tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan nilai saham perusahaan di pasar serta memberikan fleksibilitas keuangan yang lebih baik.

Baca Juga :  Wall Street Menguat Drastis, Nasdaq Pulih 22% dari Level Terendah April

Periode buyback saham akan berlangsung mulai 28 Mei 2025 hingga 27 Mei 2026, yang memungkinkan Telkom untuk membeli kembali saham-saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pembelian saham ini dapat dilakukan baik melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap atau sekaligus. Namun, jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 10 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor perseroan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Setelah pelaksanaan buyback, jumlah saham free float atau saham yang beredar di masyarakat tidak akan kurang dari 7,5 persen dari jumlah saham yang tercatat di BEI. Hal ini bertujuan untuk menjaga likuiditas saham perusahaan di pasar saham dan memastikan bahwa pembelian kembali saham tidak mengganggu keseimbangan pasar.

Dampak Buyback Saham terhadap Nilai Saham dan Pemegang Saham

Keputusan buyback saham ini tentu akan memberikan dampak positif terhadap nilai saham Telkom. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar, perusahaan berharap dapat meningkatkan harga saham di pasar. Ini akan memberikan keuntungan bagi para pemegang saham yang memilih untuk tetap memegang saham Telkom, karena mereka dapat menikmati potensi kenaikan harga saham yang lebih tinggi.

Baca Juga :  Digiland 2025 Telkom: Inovasi, Olahraga, dan Hiburan Meriah di Istora Senayan

Selain itu, buyback saham juga memberikan sinyal positif kepada pasar bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang cukup dan percaya diri terhadap prospek jangka panjangnya. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan investor terhadap Telkom dan memberikan stabilitas dalam fluktuasi pasar saham.

Prospek Ke Depan dan Komitmen Terhadap Pemegang Saham

Keputusan RUPST Telkom Indonesia yang disetujui pada rapat ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham, baik melalui pembagian dividen yang tinggi maupun melalui langkah-langkah strategis seperti buyback saham. Dengan total dividen tunai yang besar dan rencana buyback saham senilai Rp 3 triliun, Telkom menunjukkan bahwa mereka memiliki posisi yang kuat di pasar dan siap untuk terus beradaptasi dengan perkembangan industri telekomunikasi yang semakin kompetitif.

Dalam jangka panjang, Telkom berencana untuk terus mengembangkan portofolio layanan digitalnya, memperkuat jaringan infrastruktur telekomunikasi, serta memanfaatkan peluang dalam industri teknologi untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Strategi ini diharapkan dapat membawa keuntungan jangka panjang bagi perusahaan dan memberikan nilai maksimal kepada pemegang saham.