Semarang, Patitimes.com – Kota Semarang disebut sebagai salah satu dari tiga kota di Indonesia dengan tingkat toleransi tinggi. Capaian dalam kategori ini telah diraih Kota Semarang selama tiga tahun berturut-turut sejak 2022.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengungkapkan bahwa capaian terakhir kali ini dinilai meningkat dua tingkat dari tahun 2023. Ini menunjukkan tren positif, sekaligus menjadi bukti konkret peran semua pihak dalam menjaga toleransi di Semarang.
“Kita mendapatkan peringkat ke-3, itu berarti naik dua tingkat dari tahun lalu. Dari peringkat 7 ke-5 kemudian ke-3, artinya yang dilakukan oleh FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Kota Semarang sebagai kota toleran itu sudah sangat tepat. Mari kita lanjutkan supaya Semarang semakin hebat,” kata Agustina saat menerima penghargaan Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).
Kota Semarang sebagai salah satu kota toleran juga tak lepas dari upaya pemerintah kota (Pemkot), mulai dari regulasi hingga berbagai gerakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi di masyarakat.
Salah satu penanda penting adalah terbitnya Peraturan Daerah Kota Semarang No. 9 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Hak Asasi Manusia, yang menegaskan jaminan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Selain itu, Peraturan Wali Kota No. 48 Tahun 2024 tentang Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme juga menjadi terobosan penting dalam upaya menjaga ruang hidup yang aman dan inklusif di kota Semarang.
Selain itu, Pemkot Semarang juga memberikan hibah sebesar 800 juta rupiah kepada FKUB untuk memperkuat kegiatan promotif toleransi, yakni dengan menerbitkan 8 rekomendasi pendirian rumah ibadah, termasuk gereja, vihara, dan klenteng.
“Penghargaan ini adalah tantangan baru bagi kami. Mari kita berlomba untuk menjadikan Semarang kota toleransi terbaik tahun depan,” kata Agustina lebih lanjut.
Pengumuman Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 merupakan inisiasi SETARA Institute. Indeks Kota Toleran adalah studi pengukuran kinerja kota dalam mengelola keberagaman, toleransi, dan inklusi sosial.
Penilaian dilakukan berdasarkan 8 indikator dalam 4 variabel, mencakup regulasi pemerintah kota, dinamika sosial, tindakan nyata pemerintah, serta demografi sosio-keagamaan. Dalam penilaiannya, kota Semarang memperoleh skor 6,356 dalam IKT 2024. (*)
Redaksi Patitimes.com