Kecewa dan Marah: Ratusan Siswa Depok Tuntut Pembelaan atas Kasus Pelecehan oleh Guru

Patitimes.com– Ratusan siswa dan alumni SMP di Depok melakukan aksi demonstrasi pada Senin (24/5) untuk menuntut keadilan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan oknum guru di sekolah tersebut. Mereka merasa bahwa pihak sekolah berusaha menutupi insiden yang mencoreng nama baik lembaga pendidikan tersebut. Para pengunjuk rasa membawa berbagai spanduk dengan pesan protes, salah satunya tertulis “Pak Dedi Tolong Bantu Kami,” yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Aksi Demonstrasi yang Mengguncang Depok

Para siswa dan alumni yang terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut sangat emosional. Mereka menyuarakan rasa kecewa dan malu terhadap tindakan oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswi di sekolah mereka. Salah seorang alumni yang turut berpartisipasi dalam demonstrasi mengatakan, “Kami malu banget, kecewa. Coba kalian punya adik cewek digituin sama guru stafnya, malah ngumpet-ngumpetin. Kami malu, kami kecewa.”

Aksi demonstrasi ini bukan hanya bentuk protes terhadap oknum guru tersebut, tetapi juga tuntutan agar pihak sekolah dan pemerintah setempat segera mengambil langkah tegas. Mereka merasa bahwa penanganan kasus ini terkesan lambat dan tidak transparan, dengan pihak sekolah yang dianggap tidak cukup terbuka mengenai kejadian tersebut.

Pihak Sekolah dan Dinas Pendidikan Bertindak

Terkait dengan hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, memberikan klarifikasi bahwa oknum guru yang terlibat dalam kasus pelecehan tersebut tidak lagi mengajar di sekolah itu. Kasus ini kini tengah dalam penanganan oleh beberapa instansi terkait, seperti UPT PPA, DP2AP2KB, dan Dinas Pendidikan Kota Depok. Siti menegaskan bahwa fokus dari Dinas Pendidikan Kota Depok saat ini adalah pada pembinaan oknum guru yang terlibat, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Dinas Pendidikan juga memastikan bahwa pihak sekolah sudah mengambil langkah yang tepat dengan mengeluarkan guru tersebut dari kegiatan belajar mengajar di SMP tersebut. Siti berharap agar peristiwa ini tidak menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan di Kota Depok.

Reaksi dari Ketua Komisi D DPRD Kota Depok

Kasus ini juga mendapatkan perhatian serius dari Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriatni. Supriatni menegaskan bahwa oknum guru yang terlibat dalam kasus pelecehan ini sudah tidak lagi mengajar di SMP tersebut. “Kami sudah dapat informasi langsung dari kepala sekolah, bahwa oknum guru bersangkutan sudah tidak lagi mengajar di sekolah ini, bahkan sudah ditarik ke dinas untuk diberikan pembinaan,” ujar Supriatni.

Supriatni juga mengunjungi sekolah tersebut untuk memastikan bahwa guru tersebut tidak lagi beraktivitas di lingkungan sekolah. Ia mengungkapkan, “Kami sudah mengecek langsung, memastikan bahwa terduga pelaku tidak lagi mengajar di tempat tersebut. Ini untuk memberikan ketenangan bagi para siswa dan siswi SMP di sini.”

Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa-siswi yang mungkin merasa terintimidasi atau takut untuk melanjutkan pendidikan mereka di sekolah tersebut. Supriatni juga berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi pihak sekolah dan instansi terkait untuk lebih berhati-hati dalam memilih tenaga pengajar yang memiliki integritas dan profesionalisme tinggi.

Proses Hukum dan Penanganan oleh Polisi

Sementara itu, Polres Depok juga sudah menerima laporan dari korban yang berinisial V, salah satu siswi yang diduga menjadi korban pelecehan oleh oknum guru tersebut. Polisi telah memeriksa korban dan melakukan visum terhadap korban untuk memastikan adanya tindak kekerasan atau pelecehan seksual.

Iptu Made Budi, Kaur Humas Polres Metro Depok, mengonfirmasi bahwa polisi sudah menerima laporan tersebut. “Iya, sudah buat laporan di PPA Polres Depok. Satu korban sudah diperiksa dan visum sudah dilakukan, namun hasil visumnya belum keluar,” ujar Iptu Made Budi.

Pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk melanjutkan proses hukum terkait kasus ini. Polisi juga sedang mengumpulkan bukti-bukti lain dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap saksi-saksi yang terlibat.

Tuntutan Masyarakat

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan siswa dan alumni ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari tindakan oknum guru tersebut terhadap korban dan masyarakat sekitar. Para demonstran menuntut agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas, tidak hanya terhadap oknum guru yang terlibat, tetapi juga untuk memastikan bahwa tindakan serupa tidak terulang di masa depan.

Para orang tua siswa juga meminta agar sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Depok segera mengeluarkan peraturan yang lebih ketat dalam mengawasi perilaku guru di sekolah. Mereka ingin memastikan bahwa tidak ada lagi kekerasan atau pelecehan yang terjadi di lingkungan pendidikan, terutama terhadap anak-anak dan remaja.

Apa yang Harus Dilakukan ke Depan?

Kasus pelecehan ini menjadi pengingat bahwa lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan siswa. Selain penegakan hukum yang harus berjalan dengan transparan dan tegas, pihak sekolah juga perlu meningkatkan sistem pengawasan terhadap para tenaga pengajarnya. Masyarakat dan orang tua siswa juga harus lebih aktif dalam mengawasi kegiatan di sekolah, serta mendukung keberadaan unit perlindungan anak untuk menangani masalah seperti ini.