Selebgram Tasya Farasya Mengaku Alami Depresi dan Sulit Tidur Akibat Proses Perceraian

Patitimes.com- Selebgram dan influencer terkenal, Tasya Farasya, mengonfirmasi bahwa dirinya sedang mengalami depresi serta kesulitan tidur.

Hal ini dipicu oleh tekanan emosional yang dirasakan selama proses perceraian dengan suaminya, Ahmad Assegaf, yang kini tengah berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Berita ini menjadi sorotan karena selama ini Tasya dikenal sebagai sosok yang ceria dan selalu menunjukkan sisi positif dalam kehidupannya.

Tasya Farasya Akui Sulit Tidur dan Depresi

Dalam sebuah pernyataan singkat di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Tasya membenarkan bahwa ia mengalami gangguan tidur yang cukup berat akibat tekanan mental.

“Iya betul-betul (alami depresi dan sulit tidur),” ujarnya. Kondisi ini tidak mengejutkan, mengingat proses perceraian yang dilaluinya merupakan hal yang sangat berat secara psikologis.

Penjelasan Kuasa Hukum Tentang Kondisi Tasya

Kuasa hukum Tasya, Sangun Ragahdo, menjelaskan bahwa kondisi seperti yang dialami kliennya adalah hal yang wajar dan manusiawi. Menurut Sangun, masalah berat seperti perceraian sudah tentu dapat menyebabkan seseorang kesulitan tidur bahkan depresi.

“Kalau enggak tidur ya wajarlah, susah tidur wajarlah. Ini hal yang wajar. Jangankan masalah seperti ini, kita terkena masalah dalam pekerjaan aja bisa enggak tidur, tuh hal yang wajar-wajar ajalah buat kami,” tuturnya.

Baca Juga :  Konsumsi Kacang Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Depresi, Ini Penjelasannya

Meskipun demikian, Sangun memastikan kondisi Tasya masih dalam keadaan yang baik secara umum. Bahkan, sebelum gugatan cerai diajukan, Sangun kerap berkomunikasi dan berdiskusi dengan Tasya secara santai. “Sampai saat ini kayaknya aman-aman aja juga.

Kami beberapa kali meeting dengan Ibu Tasya, bahkan sebelum gugatan ini diajukan juga sering ngobrol santai,” tambah Sangun.

Kuasa hukum lainnya, M. Fattah Riphat, juga menyatakan bahwa perasaan sedih yang dialami Tasya adalah hal yang sangat normal. Menurutnya, perpisahan dalam rumah tangga selalu menimbulkan tekanan emosional yang besar bagi kedua belah pihak.

“Wajarlah kalau sedih, kalau akhirnya memikirkan. Karena kan namanya suami istri tadinya saling sayang, kepercayaan tinggi, mengurus anak sama-sama. Ternyata akhirnya seperti ini, ya pasti sedih,” jelas Fattah.

Latar Belakang Perceraian Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf

Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf resmi menikah pada 17 Februari 2018. Pernikahan mereka selama ini dikenal harmonis dan jauh dari isu miring. Dari pernikahan ini, keduanya dikaruniai dua orang anak yang kini menjadi fokus perhatian kedua orang tua mereka.

Baca Juga :  Konsumsi Kacang Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Depresi, Ini Penjelasannya

Namun, pada 12 September 2025, Tasya secara resmi mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Langkah ini mengejutkan banyak pihak, mengingat selama ini pasangan ini tampak mesra dan jarang menimbulkan isu negatif di media sosial maupun pemberitaan.

Rumor terkait perceraian mereka sudah beredar beberapa waktu terakhir, namun baru dikonfirmasi secara langsung setelah gugatan cerai diajukan. Proses perceraian yang sedang berjalan kini menjadi sorotan, terutama terkait dampak psikologis yang dialami Tasya selama menghadapi situasi ini.

Dampak Perceraian Terhadap Kondisi Mental Tasya Farasya

Depresi dan gangguan tidur adalah beberapa dari sekian banyak efek negatif yang bisa muncul ketika seseorang menjalani proses perceraian. Tidak hanya kehilangan pasangan hidup, tetapi juga menghadapi perubahan besar dalam kehidupan keluarga dan rutinitas sehari-hari, membuat tekanan mental sangat tinggi.

Sebagai ibu dari dua anak, Tasya tentu harus menjaga keseimbangan antara peran sebagai ibu dan menghadapi masalah pribadi yang cukup berat. Dukungan dari keluarga, kuasa hukum, serta orang-orang terdekat sangat penting agar ia bisa melewati masa sulit ini dengan baik.

Pentingnya Dukungan Mental Bagi Orang yang Mengalami Perceraian

Kasus Tasya Farasya mengingatkan kita bahwa proses perceraian tidak hanya soal legalitas, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan mental. Banyak orang yang mengalami stres, depresi, dan gangguan tidur ketika menghadapi masalah rumah tangga yang berat. Oleh karena itu, dukungan psikologis dan emosional sangat dibutuhkan untuk membantu mereka bangkit kembali.

Baca Juga :  Konsumsi Kacang Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Depresi, Ini Penjelasannya

Para ahli kesehatan mental juga menyarankan agar individu yang mengalami perceraian menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman dekat, serta tidak ragu mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.

Tasya Farasya, selebgram dan influencer populer, tengah menghadapi masa sulit dengan mengaku mengalami depresi dan sulit tidur akibat proses perceraian dengan Ahmad Assegaf. Kondisi ini merupakan reaksi yang wajar terhadap tekanan emosional yang dialami. Meskipun demikian, Tasya masih mendapatkan dukungan penuh dari kuasa hukumnya dan lingkungan terdekatnya.

Proses perceraian memang penuh tantangan, baik dari sisi hukum maupun psikologis. Kasus Tasya menjadi pengingat pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental saat menghadapi konflik rumah tangga. Semoga Tasya dapat segera melewati masa sulit ini dan menemukan kebahagiaan baru dalam hidupnya.