Presiden Prabowo Subianto Pidato di Sidang Umum PBB 2025, Menanggapi Krisis Global dan Pentingnya Kerja Sama Internasional

Patitimes.com- Pada Selasa, 23 September 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato penting di hadapan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung di New York, Amerika Serikat.

Sidang tahunan ini merupakan salah satu forum internasional terbesar yang mempertemukan para pemimpin dunia untuk membahas isu-isu global yang mendesak.

Prabowo berpidato setelah Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang keduanya menyampaikan pidato mereka dengan durasi cukup panjang.

Ketegangan Usai Pidato Trump

Penyampaian pidato oleh Presiden AS Donald Trump, yang berlangsung hampir satu jam, menjadi sorotan. Meskipun waktu yang disediakan untuk setiap kepala negara dibatasi 15 menit, Trump tampaknya melanggar aturan ini dengan menyampaikan pidato yang memakan waktu hampir 60 menit.

Dalam pidatonya, Trump banyak membanggakan prestasi pemerintahannya, mengklaim telah mengakhiri tujuh perang dan menyoroti kebijakan luar negerinya.

Namun, pidato yang sangat panjang dan gaya retorika Trump yang penuh kontroversi memicu kegaduhan di ruang sidang. Peserta sidang mulai meninggalkan ruang sidang secara massal. Situasi yang semula kondusif itu berubah menjadi kacau.

Presiden Majelis Umum PBB, Annalena Baerbock, kemudian meminta peserta untuk kembali ke tempat duduk mereka dengan menggunakan lonceng dan beberapa kali memukul palu sidang. “Tolong duduk, hargai pembicara selanjutnya,” tegas Baerbock.

Tidak diketahui secara pasti alasan mengapa banyak peserta yang meninggalkan ruang sidang setelah pidato Trump, tetapi kehebohan tersebut tentu menambah warna dalam Sidang Umum PBB 2025 yang sudah penuh dengan ketegangan.

Prabowo Subianto Menyampaikan Pidato dengan Diplomasi Kuat

Setelah situasi sedikit tenang, Presiden Prabowo Subianto akhirnya berpidato di hadapan anggota PBB. Dalam pidatonya, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk menghadapi berbagai tantangan global yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan ekonomi, dan krisis kemanusiaan.

Beliau juga menyuarakan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia dan menanggulangi masalah-masalah global bersama negara-negara lain.

“Saya percaya bahwa dunia saat ini membutuhkan lebih banyak kolaborasi dan bukan perpecahan. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, berkomitmen untuk berperan aktif dalam menyelesaikan tantangan global bersama masyarakat internasional,” kata Prabowo dalam pidatonya.

Presiden Indonesia juga menekankan pentingnya reformasi PBB agar organisasi internasional ini dapat lebih efektif dalam menyelesaikan konflik dan tantangan global.

“PBB harus terus beradaptasi dengan dinamika dunia yang terus berubah. Tidak ada negara yang bisa berdiri sendiri dalam menghadapi masalah global. Kita harus bergerak bersama,” tambah Prabowo.

Pidato Prabowo yang disampaikan dengan penuh ketenangan dan diplomasi tersebut mendapat perhatian serius dari para delegasi negara anggota PBB. Meskipun situasi sebelumnya sempat gaduh, Prabowo berhasil membawa kembali fokus sidang pada isu-isu penting yang harus ditangani bersama oleh komunitas internasional.

Dukungan Delegasi Indonesia

Dalam pidatonya, Prabowo didampingi oleh sejumlah pejabat penting Indonesia, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, serta CEO Danantara Rosan Roeslani.

Kehadiran para pejabat ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk terlibat aktif dalam agenda-agenda PBB dan mengadvokasi solusi-solusi internasional yang konstruktif.

Selain itu, Prabowo juga mengungkapkan dukungannya terhadap peningkatan kapasitas dan reformasi sistem PBB, agar lebih responsif dalam menangani berbagai krisis yang tengah dihadapi dunia saat ini, termasuk ketegangan politik antarnegara dan ancaman terorisme.

Reaksi Dunia Internasional

Penyampaian pidato Prabowo ini mendapat berbagai tanggapan positif dari banyak delegasi negara, terutama mengenai penekanan Indonesia terhadap pentingnya multilateralisme dan solidaritas internasional.

Indonesia, sebagai negara dengan peran strategis di kawasan Asia Tenggara, diharapkan dapat terus menjadi suara moderat yang mempromosikan perdamaian dan stabilitas dunia.

PBB sendiri telah menjadi panggung penting bagi Indonesia dalam memperjuangkan isu-isu global, termasuk perubahan iklim, perlindungan hak asasi manusia, serta pembangunan berkelanjutan. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus bekerja sama dengan negara-negara anggota PBB untuk menciptakan dunia yang lebih aman, sejahtera, dan berkeadilan.

Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB 2025 menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai negara yang mendukung prinsip-prinsip multilateral dan kerja sama internasional.

Meskipun situasi sempat terganggu akibat pidato panjang Presiden Trump, Prabowo berhasil membawa kembali fokus sidang pada isu-isu yang lebih substansial dan membangun harapan untuk solusi bersama bagi tantangan global.