Terungkap Dugaan Motif Pembacokan Kakak Beradik di Wergu Wetan Kudus

Kudus, Patitimes.com – Terungkap dugaan motif pembacokan kakak beradik di Kudus Kota karena dendam atau sakit hati terhadap korban. Sementara itu, saat ini pelaku masih diburu oleh polisi lantaran melarikan diri.

“Motifnya sakit hati atau dendam dengan korban,” terang Kapolres Kudus, AKBP Heru Dwi Purnomo, Senin (15/9/2025), dikutip Deti.

Diketahui, peristiwa pembacokan terjadi di sekitar rumah kedua korban yang berada di Kelurahan Wergu Wetan RT 3 RW 1, Kecamatan Kudus Kota, Kudus pada Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.

Korban merupakan kakak beradik, yakni DI (29) yang meninggal dunia di hari kejadian. Sementara, sang kakak adalah DA (39) yang sempat dirawat di rumah sakit karena kondisinya kritis, namun nahas nyawanya tidak bisa tertolong dan meninggal pada Senin (15/9/2025) pagi.

Baca Juga :  Dua Kakak Beradik di Kudus Jadi Korban Penusukan, Satu Korban Tewas

“Telah terjadi pengeroyokan di Wergu Wetan Kecamatan Kota Kudus. Untuk korban yaitu sebanyak dua orang. Korban pertama D itu meninggal saat menuju ke rumah sakit. Kemudian dan kedua meninggal setelah dilakukan perawatan di rumah sakit Aisyah,” lanjut dia lagi.

Menurut dugaan, rasa sakit hati pelaku dipicu lantaran korban dan teman-temannya membuat gaduh di lingkungan sekitar pada Sabtu (13/9/2025) malam lalu. Sempat ditegur karena anak terduga pelaku sedang sakit, namun korban tidak mengindahkannya.

“Pada saat menjelang kejadian itu anak dari sementara terduga pelaku mengalami sakit. Orang tua ini merasa jengkel apa dengan yang dilakukan korban bersama teman-temannya,” jelasnya.

Pelaku yang kesal, pada Minggu (14/9) sekira jam 18.30 WIB, mendatangi korban di rumah dan langsung melakukan aksi penusukan.

Baca Juga :  Ribuan Guru Swasta di Kudus Terima Bantuan Honorarium

“Sehingga, keesokan harinya pada 14 September 2025 pukul 18.30 WIB, pelaku mendatangi rumah korban dan melakukan pembacokan dan penusukan kepada korban,” kata AKBP Heru.

Dari kasus tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah senjata tajam dan pakaian yang dikenakan oleh korban. Menurut dugaan, pelaku kemungkinan lebih dari satu orang dan saat ini pihaknya masih berupaya melakukan pengejaran.

“Dugaan pelaku saat ini kami yakni berdasarkan alat bukti lebih dari satu orang,” jelasnya. (*)