Tak Terima Belanja Online COD Dikirim Sampah, Ibu Rumah Tangga di Klaten Lapor Polisi

 

Patitimes.com – Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Klaten lapor polisi atas kasus dugaan penipuan. Korban berinisial Y (45) tersebut melaporkan atas pengalamannya berbelanja online pakaian, namun malah dikirim sampah.

Laporan korban dikonfirmasi oleh Polsek Delanggu. Regu piket Unit Reskrim Polsek Delanggu, Aipda Wakhid mengatakan telah menerima pengaduan korban terkait dugaan penipuan tersebut. Pihaknya juga telah meminta keterangan yang bersangkutan.

“Ya, tadi laporan sudah kita terima, sudah kita minta keterangan,” katanya, Minggu (14/9/2025), dikutip Detik.

Sementara itu, Y mengaku membeli pakaian dalam secara online setelah merasa tertarik dengan sebuah iklan di media sosial. Pembelian dilakukan pada tanggal 5 September 2025 dengan sistem cash on delivery (COD), kemudian barang datang pada 11 September 2025.

Baca Juga :  PT KAI Respon Aksi Pelemparan Batu ke Kereta di Klaten

“Saya awalnya buka-buka Facebook, kemudian tertarik sama iklan. Yang diposting pakaian dalam,” ungkap Y, Sabtu (13/9/2025) sore.

Namun, setelah paket dibuka, barang yang didapat tidak sesuai pesanan, melainkan berupa sampah berupa potongan-potongan busa kecil. Y juga mengaku sangat kacewa lantaran dia sudah membayar untuk tiga pesanan.

“Barang datang dengan COD, tapi saat saya buka barangnya tidak sesuai, isinya sampah. Padahal saya order tiga,” terang dia lagi.

Sebelum melapor ke polisi, pihaknya sempat mengajukan komplain ke kurir, namun kurir tidak bersedia kembali. Selanjutnya, dia juga komplain ke penjual, tetapi tidak mendapatkan respon dan nomornya berakhir diblokir.

“Saat saya telepon juga tidak mau kembali. Saya komplain ke kantornya juga nggak mau tahu karena hanya perusahaan ekspedisi,” sambung Y.

Baca Juga :  Pemkot Semarang Berangkatkan 177 Lurah ke Peluncuran Kopdes Merah Putih di Klaten

Kerugian yang dialaminya tidak banyak, yakni Rp50 ribu. Meski demikian, ia melaporkan kasus tersebut ke polisi untuk memberikan efek jera terhadap pelaku.

“Nggak banyak, cuma kok tega karena kayak penghinaan. Saya biasa juga beli online tapi tidak begini, ini kan dikirim sampah,” kata ibu rumah tangga (IRT) tersebut.

“Cuma buat pelajaran saja, sebenarnya ya males jauh-jauh. Saya pernah ditipu Rp 180.000 tidak saya urus tapi kok yang ini kebangetan, dikirim sampah,” imbuhnya. (*)

Berita Terkait