Polisi Peru Tangkap Lima Tersangka Pembunuhan Staff KBRI Zetro Purba, Terkait Geng Kriminal Internasional

Patitimes.com – Kabar duka datang dari Peru. Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, menjadi korban pembunuhan brutal di depan istrinya sendiri.

Kepolisian Peru bergerak cepat dan berhasil menangkap lima tersangka yang diduga kuat terlibat dalam kasus ini. Penangkapan tersebut membuka fakta bahwa para pelaku merupakan bagian dari geng kriminal berbahaya bernama “Los Maleantes del Cono”.

Kronologi Penangkapan Pelaku Pembunuhan Zetro Purba

Kepolisian Nasional Peru (PNP) berhasil menangkap lima tersangka dalam pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Zetro Purba. Mereka ditangkap di wilayah San Martín de Porres, sebuah distrik di Lima, setelah adanya laporan mencurigakan dari warga setempat yang merasa aktivitas para pelaku tidak biasa.

Dari lima pelaku yang ditangkap, tiga di antaranya merupakan warga negara Venezuela, dan dua lainnya adalah warga negara Kuba. Mereka diduga tergabung dalam organisasi kriminal transnasional yang kerap melakukan kejahatan kekerasan di kawasan Lima Utara.

Identitas dan Peran Para Tersangka

Dua dari lima tersangka utama telah diidentifikasi secara jelas oleh kepolisian dan disebut dalam laporan media lokal, termasuk tabloid Trome.

  • Wilson José Soto López alias El Primo, warga Venezuela, dilaporkan mengaku sebagai pengendara sepeda motor yang membawa pelaku utama menuju lokasi kejadian. Ia berperan besar dalam mobilisasi aksi pembunuhan.
  • Jaiquer Antonio Echenaguzía Quijada, 23 tahun, alias Malaco, juga warga Venezuela, diidentifikasi sebagai pelaku penembakan langsung terhadap Zetro. Ia diketahui turun dari sepeda motor dan melepaskan tembakan ke arah korban, tepat di depan mata istrinya.
Baca Juga :  Dwi Hartono, Mahasiswa S2 UGM dan Pengusaha, Jadi Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Barang Bukti yang Disita Polisi

Dalam penggerebekan di tempat persembunyian para pelaku, polisi menyita beberapa barang bukti penting, di antaranya:

  • Sebuah pistol yang diyakini sebagai senjata yang digunakan untuk menembak Zetro Leonardo Purba.
  • Sepeda motor yang dipakai pelaku untuk melancarkan aksi kejahatan tersebut.
  • Barang bukti lain yang menguatkan dugaan keterlibatan mereka dalam kejahatan serupa di berbagai distrik di Lima.

Motif dan Jaringan Kejahatan

Menurut Kolonel PNP Juan Carlos Montufar, Kepala Divisi Perampokan Direktorat Investigasi Kriminal (Dirincri), para pelaku diduga tidak hanya terlibat dalam pembunuhan Zetro, tetapi juga dalam serangkaian kasus pemerasan terhadap perusahaan transportasi, gudang, dan bisnis lokal di kawasan Lima Utara.

Baca Juga :  Penemuan Jasad di Kayen Pati: Diduga Korban Pembunuhan, Dua Orang Diamankan Polisi

Mereka tergabung dalam geng kriminal “Los Maleantes del Cono”, yang dikenal sebagai kelompok yang mengorganisir pembunuhan bayaran, perampokan bersenjata, dan pemerasan. Informasi dari tetangga menjadi titik awal terungkapnya keberadaan dan aktivitas kelompok ini.

Kronologi Penembakan Zetro Purba

Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 6 September 2025, di kawasan Lince, Lima. Zetro saat itu sedang bersepeda santai bersama istrinya di dekat apartemen tempat mereka tinggal.

Tanpa diduga, mereka dihampiri dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Salah satu pelaku langsung turun dan melepaskan tiga tembakan, salah satunya mengenai kepala Zetro secara fatal.

Korban sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong. Berdasarkan laporan dari Panamericana Television, Zetro baru lima bulan menetap di Peru untuk menjalankan tugasnya di KBRI Lima.

Reaksi dan Langkah Lanjutan

Kasus ini menjadi perhatian serius baik oleh otoritas Peru maupun Pemerintah Indonesia. Pembunuhan terhadap seorang staf diplomatik di negara sahabat menjadi sinyal kuat akan perlunya peningkatan keamanan, terutama terhadap warga negara asing yang bertugas secara resmi.

Baca Juga :  Dwi Hartono, Mahasiswa S2 UGM dan Pengusaha, Jadi Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI

Pihak kepolisian Peru berjanji akan terus mendalami jaringan kejahatan ini, dan mengusut tuntas motif serta kemungkinan adanya aktor intelektual di balik pembunuhan ini.

Sementara itu, KBRI di Lima bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah berkoordinasi dengan otoritas lokal untuk memastikan proses hukum berjalan transparan serta memberikan dukungan dan perlindungan hukum terhadap keluarga korban.

Tragedi pembunuhan Zetro Leonardo Purba bukan hanya menjadi duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan di KBRI, namun juga membuka mata publik tentang maraknya kriminalitas terorganisir lintas negara. Keberhasilan kepolisian Peru dalam menangkap para pelaku adalah langkah awal menuju keadilan.

Penting bagi pemerintah negara-negara sahabat untuk saling bekerja sama dalam memerangi kejahatan transnasional yang dapat mengancam keamanan diplomatik dan warga negara di luar negeri.