FBI Siapkan Hadiah Rp 1,6 Miliar Bagi yang Memberikan Informasi Terkait Penembakan Charlie Kirk

Patitimes.comFBI telah menawarkan hadiah sebesar USD 100 ribu (sekitar Rp 1,6 miliar) bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku penembakan Charlie Kirk, aktivis sayap kanan dan pendukung setia Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Hadiah besar ini disiapkan setelah Kirk tewas dalam insiden penembakan mengenaskan saat menghadiri debat terbuka di Universitas Utah Valley, Orem, Utah pada 10 September 2025.

Insiden Penembakan Charlie Kirk

Charlie Kirk, yang juga dikenal sebagai pendiri organisasi mahasiswa konservatif Turning Point USA, menjadi korban penembakan saat menghadiri sebuah acara di kampus tersebut.

Kirk yang juga seorang influencer berpengaruh dengan jutaan pengikut di platform media sosial seperti X (sebelumnya Twitter), Instagram, dan YouTube, dikenal sebagai pendukung keras kebijakan pro-Zionis Israel yang juga mendukung Presiden Trump.

Penembakan yang terjadi dengan begitu cepat ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Kirk merupakan sosok yang sangat dikenal di kalangan pendukung sayap kanan dan kelompok konservatif AS. Insiden itu memicu kepanikan di sekitar lokasi kejadian, sementara pihak berwenang di Utah segera meluncurkan penyelidikan besar-besaran untuk mengidentifikasi pelaku.

FBI Rilis Foto dan Video Terduga Pelaku

Penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan FBI mengungkap sejumlah bukti yang penting. Pada Kamis, 11 September 2025, FBI merilis beberapa foto serta video yang diambil dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Dalam gambar tersebut, seorang pria yang diduga pelaku penembakan terlihat mengenakan pakaian serba hitam, kacamata hitam, serta topi baseball.

Foto lainnya menunjukkan pria tersebut mengenakan jaket lengan panjang dengan gambar elang botak terbang di atas bendera Amerika Serikat, simbol yang sering digunakan oleh kelompok konservatif dan nasionalis.

Selain itu, aparat keamanan Negara Bagian Utah juga merilis gambar lainnya yang memperlihatkan terduga pelaku menggendong tas ransel dan mengenakan sepatu Converse, yang memperkuat dugaan bahwa pria tersebut adalah pelaku penembakan.

Video yang dirilis oleh pihak berwenang juga menunjukkan pria tersebut memanjat atap gedung untuk mengambil posisi strategis sebelum melepaskan tembakan yang menewaskan Charlie Kirk.

Komisioner Keamanan Publik Utah, Beau Mason, mengonfirmasi bahwa pelaku meninggalkan jejak telapak tangan serta materi DNA lainnya di lokasi kejadian, yang akan menjadi petunjuk penting dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Jejak tersebut bisa menjadi kunci untuk mengidentifikasi siapa pelaku sesungguhnya,” ungkap Mason dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis.

Spekulasi Identitas dan Ideologi Pelaku

Meski penyelidikan masih berlangsung dan identitas pelaku belum terungkap, spekulasi tentang siapa pelaku penembakan ini telah menyebar luas di media sosial.

Banyak yang mengaitkan insiden ini dengan motif ideologis, mengingat Charlie Kirk adalah sosok yang dikenal sangat vokal dalam menyuarakan pandangan sayap kanan dan mendukung kebijakan luar negeri pro-Israel.

Salah satu spekulasi yang berkembang adalah bahwa penembakan ini bisa menjadi bagian dari serangkaian serangan yang ditujukan kepada tokoh-tokoh konservatif atau pendukung Trump.

Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti yang dapat mengkonfirmasi hal tersebut. Pihak berwenang di Utah juga terus berusaha untuk menggali lebih dalam mengenai motif di balik penembakan tersebut.

Gubernur Utah Minta Bantuan Warga Sipil

Gubernur Utah, Spencer Cox, turut angkat bicara mengenai kasus ini. Dalam sebuah konferensi pers, Cox meminta bantuan dari warga sipil untuk membantu penyelidikan.

“Kami tidak mampu melakukan kerja kami tanpa bantuan publik saat ini,” kata Cox. Ia berharap agar masyarakat yang memiliki informasi terkait penembakan ini dapat segera melaporkannya ke pihak berwenang.

Sementara itu, warga Utah dan seluruh Amerika Serikat berharap agar pelaku segera ditangkap, mengingat insiden ini telah mengejutkan banyak orang dan memicu ketegangan politik di negara itu.

Polisi mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan informasi yang belum tentu benar, serta memberikan data yang valid untuk mempercepat penangkapan pelaku.

Profil Charlie Kirk dan Dampaknya

Charlie Kirk adalah tokoh yang tidak asing bagi pendukung sayap kanan di Amerika Serikat. Sebagai pendiri Turning Point USA, Kirk telah mengorganisir sejumlah kampanye konservatif yang menargetkan mahasiswa dan generasi muda di AS.

Ia juga dikenal dengan pandangannya yang keras terhadap isu-isu seperti kebebasan berbicara, hak milik, dan kebijakan luar negeri Amerika, khususnya yang berhubungan dengan Israel.

Kirk memiliki pengaruh besar di media sosial, dengan lebih dari 5,7 juta pengikut di X, 9 juta pengikut di Instagram, dan 4,2 juta pengikut di YouTube. Ia sering tampil di acara-acara konservatif dan menjadi salah satu suara utama dalam gerakan politik yang mendukung agenda Presiden Donald Trump.

Sebagai sosok yang sangat berpengaruh, kematiannya tentu akan meninggalkan dampak besar bagi komunitas konservatif di seluruh negeri.