Semarang, Patitimes.com – Kasus kematian mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), Iko Juliant Junior (19), yang dinilai janggal, kini dilakukan pendalaman. Kasus tersebut ditangani oleh Polrestabes Semarang dengan didampingi oleh Polda Jateng.
Sebelumnya, Iko disebut meninggal dunia karena kecelakaan di Jalan Dr Cipto, Kecamatan Semarang Timur, menurut Surat Tanda Penerimaan (STP). Namun, ternyata baru diketahui bahwa kecelakaan terjadi di Jalan Veteran, Kecamatan Semarang Barat.
Soal lokasi kecelakaan, hal ini telah dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto. Ia menyebutkan, motor yang dikendarai Iko dan Ilham menabrak motor Vicky dan Aziz sekitar pukul 03.05 WIB di Jalan Veteran. Kesalahan STP disebut karena peristiwa yang berlangsung cepat.
“Sekarang ini sedang dilakukan pendalaman, masih terbatas itu saja informasi yang saya berikan. Karena saat ini sedang berproses dan dua orang saksi, Vicky dan Aziz. sedang dilakukan pemeriksaan di Sat Lantas Polrestabes Semarang,” kata Artanto, Selasa (2/9/2025), dikutip Detik.
“Namanya peristiwa yang sangat mendadak, singkat, orang yang membawa belum tentu tahu namanya jalan apa, jalan apa. Yang penting dia ngomong,” lanjut dia.
Kejanggalan lainnya, sebelumnya, keluarga korban mengaku baru mendapat informasi korban kecelakaan dari RSUP Dr Kariadi di siang hari pada Minggu (31/8/2025), sementara kecelakaan terjadi dini hari.
Kombes Artanto menyebut, bahwa sebenarnya Iko langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil Dinas Brimob Polda Jateng dan tiba pukul 03.10 WIB. Namun, diduga karena kepanikan, sehingga keluarga baru dikabari siang hari.
“Diantar pakai mobil dinas Brimob. Jadi setelah kecelakaan langsung dibawa, karena sudah jatuh, ada korban kecelakaan lalu lintas, langsung dibawa. Kita tidak mikir apapun yang penting bawa segera korban ke rumah sakit yang terdekat di RSUP Dr Kariadi,” jelasnya.
“(Kenapa keluarga baru dapat kabar siang?) Itu nanti perkembangan dinamika di lapangan ya. Namanya orang buru-buru kecelakaan lalu lintas, kan panik. Semua itu ada dinamikanya, nanti kita lihat perkembangannya, hasil penyelidikan seperti apa,” lanjut dia.
Sementara itu, saat ini, pihaknya masih berusaha melakukan pendalaman dengan pemeriksaan saksi, serta pengumpulan rekaman CCTV di jalan. Selain itu, perlu dilakukan visum untuk mengetahui penyebab luka yang janggal, seperti bibirnya yang pecah dan lebam di mata.
“Perlu kita cek faktanya seperti apa dan kita mengumpulkan CCTV-nya yang ada di jalan, semua harus dikumpulkan, dan saksi-saksi harus diambil keterangan,” kata dia lagi.
“Kita minta hasil visumnya seperti apa. Nanti yang akan berbicara adalah visum. Kita saat ini mengumpulkan fakta-fakta dan bukti di lapangan,” lanjutnya.
Tekait kemungkinan ekshumasi, pihaknya meminta publik untuk mengikuti perkembangan penyelidikan lebih dulu. Ia juga meminta proses dilakukan secara profesional, transparan, dan sesuai fakta di lapangan.
“(Ekshumasi?) Itu nanti perkembangan proses penyelidikan dan penyidikan. Nanti kita minta supaya penyidik betul-betul profesional, transparan, menyampaikan fakta yang ada di lapangan,” lanjutnya. (*)
Redaksi Patitimes.com