Patitimes.com– Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan pencapaian positif di sektor pangan Indonesia pada kuartal II tahun 2025.
Dalam pidatonya di acara HUT ke-27 Partai Amanat Nasional (PAN), Zulhas mengungkapkan bahwa sektor pertanian, khususnya pangan, mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa, mencapai 13,53 persen.
Capaian ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam sektor pangan dan pertanian semakin memberikan dampak positif, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Pencapaian Positif di Sektor Pangan: Bukti Kebijakan Tepat
Zulhas menekankan bahwa meskipun Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam sektor pangan dan pertanian, pencapaian pertumbuhan yang mencapai angka dua digit tersebut menjadi bukti bahwa kebijakan yang diambil oleh pemerintah berada di jalur yang benar. “Keberhasilan di berbagai bidang tentu masih banyak juga yang belum kita capai, tetapi ini meyakinkan kita bahwa kita sudah berada di jalan yang benar,” kata Zulhas dalam pidatonya pada Minggu (24/8).
Ia juga menyatakan bahwa pertumbuhan sektor pangan yang tinggi ini sangat signifikan bagi ekonomi Indonesia, mengingat pentingnya sektor pertanian dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kebijakan yang difokuskan pada sektor pertanian, baik dalam hal produksi maupun distribusi, memberikan dampak yang nyata.
Pertanian sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Pertumbuhan sektor pangan yang terpantau sebesar 13,53 persen juga menjadi indikator kuat bahwa sektor pertanian terus berperan vital dalam perekonomian Indonesia, terutama di tengah situasi global yang penuh dengan tekanan dan ketidakpastian. Di tengah tantangan inflasi pangan global, masalah perubahan iklim, serta fluktuasi harga pangan internasional, Indonesia berhasil mempertahankan kestabilan sektor pangan, berkat kebijakan pemerintah yang mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki ketergantungan yang besar terhadap sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan juga menciptakan lapangan kerja. Data ini semakin memperkuat pandangan bahwa sektor pertanian menjadi pilar utama yang dapat memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di masa depan.
Laporan BPS: Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal II tahun 2025 mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Capaian ini menunjukkan bahwa meskipun ada berbagai tantangan global, perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif.
Selain itu, jika dilihat dari sisi kuartalan, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,04 persen (quarter to quarter/qtq) pada kuartal II 2025, yang menunjukkan adanya perbaikan secara bertahap. Angka pertumbuhan tahunan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal II 2024 yang hanya mencapai 5,05 persen (yoy) dan lebih baik dari kuartal sebelumnya yang tercatat 4,87 persen (yoy), menunjukkan pemulihan yang stabil dan solid.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Tinggi dari Tahun Sebelumnya
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II 2025 atas dasar harga berlaku tercatat mencapai Rp 5.947 triliun, sementara berdasarkan harga konstan tercatat sebesar Rp 3.396,3 triliun. Pencapaian ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan ekonomi global terus hadir, Indonesia tetap mampu menjaga pertumbuhannya di atas angka 5 persen, yang merupakan indikator positif bagi perekonomian negara.
Pertumbuhan PDB ini menunjukkan bahwa sektor-sektor utama dalam perekonomian Indonesia, seperti pertanian, manufaktur, dan jasa, terus berkembang. Selain itu, sektor ekspor juga menunjukkan kinerja yang baik, yang turut mendukung pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi dan krisis global.
Strategi Pemerintah untuk Mengatasi Tantangan Sektor Pangan
Meski ada banyak tantangan yang harus diselesaikan, seperti distribusi pangan yang belum merata di beberapa wilayah, perubahan iklim yang memengaruhi hasil pertanian, serta inflasi yang mengancam daya beli masyarakat, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk memperbaiki sistem pangan nasional. Beberapa kebijakan yang diperkenalkan termasuk peningkatan produktivitas pertanian, diversifikasi produk pangan, serta memperkuat infrastruktur pendukung ketahanan pangan, seperti gudang penyimpanan dan sistem distribusi yang lebih efisien.
Pemerintah juga terus berupaya untuk meningkatkan peran teknologi dalam sektor pertanian, agar dapat meningkatkan efisiensi dan hasil pertanian. Pendekatan ini bertujuan agar sektor pertanian Indonesia lebih berdaya saing di pasar global dan dapat menyediakan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Optimisme di Tengah Tantangan
Dengan pencapaian positif yang terus tercatat, baik dalam sektor pangan maupun sektor ekonomi secara keseluruhan, Zulhas menyatakan optimisme bahwa Indonesia akan mampu menghadapi tantangan ke depan. “Keberhasilan ini harus dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menjaga ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi nasional,” ujar Zulhas.
markom Patitimes.com