Indonesia Berduka: Ekonom Senior Kwik Kian Gie Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun

 

Patitimes.com – Kabar duka menyelimuti dunia ekonomi dan politik Indonesia. Kwik Kian Gie, seorang ekonom senior sekaligus mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, meninggal dunia pada Senin, 28 Juli 2025, dalam usia 90 tahun. Kepergian tokoh yang dikenal kritis, cerdas, dan berintegritas ini meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk tokoh-tokoh nasional dan kalangan akademisi.

Kwik Kian Gie dikenal sebagai tokoh penting dalam perumusan kebijakan ekonomi nasional, terutama selama masa transisi reformasi. Beliau menjabat sebagai Kepala Bappenas dari tahun 2001 hingga 2024, menjadikannya salah satu pejabat dengan masa jabatan terpanjang di era modern.

Perjalanan Karier Kwik Kian Gie: Dari Ekuin hingga Bappenas

Sebelum menduduki posisi strategis di Bappenas, Kwik Kian Gie lebih dulu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, yaitu pada periode 1999–2000. Jabatan tersebut ia emban pada masa sulit, ketika Indonesia tengah memulihkan diri dari krisis moneter 1998.

Baca Juga :  Julian McMahon, Bintang "Fantastic Four" dan "Nip/Tuck", Meninggal Dunia di Usia 56 Tahun

Tidak hanya di eksekutif, Kwik juga sempat menjajal karier di legislatif, meski singkat. Ia tercatat menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1 Oktober hingga 26 Oktober 1999.

Pendidikan Internasional dan Dedikasi dalam Dunia Akademik

Kwik Kian Gie lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Dari muda, ia sudah menunjukkan ketekunan dalam bidang pendidikan. Ia mengawali pendidikan tinggi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama satu tahun sebagai program persiapan. Pada tahun 1956, ia melanjutkan studi ekonomi ke Nederlandsche Economische Hogeschool Rotterdam, Belanda — kini dikenal sebagai Erasmus Universiteit Rotterdam. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan tersebut dan lulus pada tahun 1963.

Kembali ke tanah air, Kwik tidak langsung terjun ke dunia pemerintahan. Ia lebih dahulu berkiprah di dunia bisnis, namun tetap aktif menyuarakan opini dan analisis tentang ekonomi dan politik lewat berbagai media massa nasional. Pandangannya yang tajam, lugas, dan berani membuatnya menjadi salah satu pengamat ekonomi yang disegani di Indonesia.

Baca Juga :  Hamdan ATT Dimakamkan di TPU Kampung Dukuh, Dikenang dengan Penuh Haru

Pendiri Lembaga Pendidikan Terkemuka di Indonesia

Komitmen Kwik Kian Gie terhadap pendidikan tidak hanya berhenti pada dirinya sendiri. Sejak usia muda, ia sudah memperlihatkan dedikasi dalam membangun pendidikan bangsa. Pada tahun 1954, ia mendirikan SMA Erlangga di Surabaya, dan menjadi murid kelas 3 di sekolah yang ia dirikan sendiri. Ia lulus setahun kemudian, pada 1955.

Pada tahun 1982, Kwik mendirikan Institut Manajemen Prasetiya Mulya, sekolah MBA pertama di Indonesia, bersama Prof. Panglaykim. Ini adalah langkah besar dalam memperkenalkan pendidikan manajemen berstandar internasional di tanah air.

Tak berhenti di sana, pada tahun 1987, ia kembali mendirikan lembaga pendidikan yaitu Institut Bisnis Indonesia (IBI) bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko. Kampus ini kini dikenal luas dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business) — sebuah penghormatan sekaligus warisan yang ia tinggalkan untuk dunia akademik Indonesia.

Baca Juga :  Musisi Muda Gusti Irwan Wibowo Meninggal Dunia di Usia 25 Tahun: Serangan Jantung Jadi Penyebab

Tokoh PDIP dan Penerima Bintang Mahaputera

Dalam dunia politik, Kwik Kian Gie dikenal sebagai kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia sering dipercaya memberikan pandangan dan masukan kebijakan ekonomi kepada partai maupun pemerintah. Atas jasa dan dedikasinya kepada bangsa, pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputera Adipradana, salah satu penghargaan tertinggi bagi warga negara sipil.

Warganet dan Tokoh Publik Sampaikan Belasungkawa

Kabar wafatnya Kwik Kian Gie cepat menyebar dan menjadi trending di media sosial. Banyak tokoh nasional, akademisi, mahasiswa, dan masyarakat umum yang menyampaikan ungkapan belasungkawa dan penghormatan terakhir. Mereka mengenang sosok Kwik sebagai pribadi yang jujur, berintegritas, dan selalu memihak pada kepentingan rakyat kecil.

“Beliau bukan hanya ekonom, tapi juga guru bangsa. Pandangan beliau tentang ekonomi kerakyatan akan terus jadi inspirasi,” tulis seorang pengguna X (Twitter).