Patitimes.com — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (29/7). Pertemuan kedua pemimpin negara ini menjadi sorotan penting dalam upaya penguatan hubungan bilateral Indonesia-Malaysia di berbagai sektor strategis, mulai dari ekonomi hingga pertahanan.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa PM Anwar Ibrahim tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 10.10 WIB. Ia mengenakan setelan jas formal berwarna biru dongker yang dipadukan dengan kemeja putih dan celana panjang senada. Penampilannya dilengkapi sepatu pantofel hitam, menampilkan kesan formal dan bersahaja.
Kedatangannya disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang tampak mengenakan setelan jas abu-abu, kemeja biru muda, dasi biru dongker, dan peci hitam. Prabowo dengan sigap menyalami PM Anwar begitu beliau keluar dari mobil dinas berwarna hitam, Mercedes-Benz, sebagai bentuk penghormatan khas diplomatik Indonesia.
Sesi Foto dan Penandatanganan Buku Tamu
Setelah momen penyambutan, kedua pemimpin negara kemudian diarahkan menuju Ruang Kredensial untuk mengikuti sesi foto bersama serta penandatanganan buku tamu kenegaraan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian protokoler dalam kunjungan resmi kepala negara atau pemerintahan di Indonesia.
Hadir mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut antara lain Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Menteri Luar Negeri Sugiono. Ketiganya merupakan bagian dari Kabinet Merah Putih yang kini menjadi motor penggerak diplomasi luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
Fokus Pembahasan: Kerja Sama Ekonomi, Keamanan, dan Perlindungan Pekerja Migran
Pertemuan bilateral ini diharapkan dapat memperkuat berbagai bentuk kerja sama strategis yang selama ini telah terjalin antara Indonesia dan Malaysia. Beberapa isu utama yang menjadi fokus diskusi mencakup:
- Peningkatan perdagangan dan investasi bilateral
- Penguatan kerja sama pertahanan dan keamanan kawasan
- Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia
- Penanganan isu perbatasan dan kawasan maritim
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya membangun hubungan bilateral yang berdasarkan prinsip saling menghormati dan menguntungkan kedua belah pihak. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa Indonesia dan Malaysia adalah saudara serumpun yang harus terus memperkuat sinergi, baik dalam konteks ASEAN maupun secara global.
“Malaysia adalah mitra strategis dan sahabat dekat Indonesia. Kami menyambut baik kunjungan resmi PM Anwar Ibrahim sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan antarnegara, baik di sektor politik, ekonomi, maupun sosial budaya,” ujar Prabowo dalam keterangan resmi.
PM Anwar Ibrahim: “Kita Perlu Membangun Kepercayaan Regional”
Sementara itu, PM Malaysia Anwar Ibrahim menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan regional dan global, termasuk geopolitik, krisis pangan, dan perubahan iklim. Ia juga menyampaikan komitmennya untuk memperbaiki tata kelola perlindungan buruh migran Indonesia yang bekerja di Malaysia, serta mempercepat penyelesaian isu-isu bilateral lainnya.
“Kami ingin memperkuat fondasi kepercayaan antara kedua bangsa. Hubungan Indonesia-Malaysia sangat krusial, tidak hanya untuk kepentingan nasional masing-masing, tetapi juga untuk stabilitas dan kemajuan kawasan Asia Tenggara,” kata Anwar Ibrahim.
Agenda Tambahan: Jamuan Makan Siang dan Pertemuan Delegasi
Setelah pertemuan bilateral secara tertutup, dijadwalkan akan dilaksanakan jamuan makan siang kenegaraan yang dihadiri oleh delegasi dari kedua negara. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah nota kesepahaman (MoU) juga direncanakan untuk ditandatangani sebagai bentuk konkret kerja sama yang disepakati.
Beberapa sektor kerja sama yang disorot meliputi infrastruktur digital, transisi energi bersih, keamanan siber, serta pendidikan dan pertukaran budaya.
Kunjungan PM Anwar Ibrahim Dinilai Strategis
Kunjungan resmi PM Malaysia ke Indonesia kali ini dinilai sangat strategis oleh para pengamat hubungan internasional, mengingat posisi kedua negara sebagai kekuatan utama di ASEAN. Selain itu, ini merupakan kunjungan bilateral pertama setelah pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia.
Analis politik luar negeri menilai bahwa pertemuan ini mencerminkan kesinambungan diplomasi aktif Indonesia dan sikap terbuka terhadap pembangunan kemitraan kawasan yang lebih solid, terutama di tengah ketidakpastian global.
markom Patitimes.com
