Presiden Prabowo Temui Pangeran MBS, RI-Saudi Sepakat Kerja Sama Rp 438 Triliun di Bidang Energi, Industri, dan Iklim

Patitimes.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral penting dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud (MBS) di Istana Al-Salam, Jeddah, pada Rabu, 2 Juli 2025. Pertemuan strategis ini menghasilkan sejumlah kesepakatan besar, termasuk penandatanganan nota kesepahaman senilai USD 27 miliar atau sekitar Rp 438 triliun (kurs Rp 16.246 per USD).

Kesepakatan tersebut mencakup sektor-sektor prioritas seperti energi bersih, industri petrokimia, layanan bahan bakar penerbangan, hingga penguatan rantai pasok industri dan konservasi energi.

Kerja Sama Strategis RI-Saudi Capai Rp 438 Triliun

Berdasarkan dokumen pernyataan bersama yang dirilis usai pertemuan, kedua pemimpin negara menyambut baik penandatanganan perjanjian kerja sama antara institusi swasta dari Indonesia dan Arab Saudi yang nilainya mencapai 27 miliar dolar AS.

“Kedua belah pihak menyambut baik penandatanganan sejumlah perjanjian dan memorandum kesepahaman selama kunjungan ini antara institusi sektor swasta, berjumlah sekitar USD 27 miliar,” tulis pernyataan bersama tersebut.

Kesepakatan ini menjadi tonggak baru dalam hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi, terutama di tengah transformasi besar-besaran yang dilakukan Arab Saudi melalui program Saudi Vision 2030, yang selaras dengan visi jangka panjang Indonesia yaitu Golden Indonesia 2045.

Baca Juga :  Prabowo Akan Ringankan Pajak Buruh, Teknologi ART IKN Dibatalkan

Arab Saudi Mitra Dagang Utama Indonesia di Timur Tengah

Dalam lima tahun terakhir, nilai perdagangan bilateral Indonesia–Arab Saudi telah mencapai sekitar USD 31,5 miliar, menjadikan Kerajaan Arab Saudi sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Timur Tengah.

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS sepakat mempererat kemitraan di berbagai sektor, khususnya energi, lingkungan, teknologi, dan mineral, dengan mendorong partisipasi sektor swasta kedua negara.

Enam Pilar Kerja Sama RI–Arab Saudi

1. Pasokan Minyak Mentah dan Petrokimia

Kesepakatan pertama menyentuh aspek fundamental kerja sama energi, yakni pasokan minyak mentah dan produk turunannya. Indonesia dan Arab Saudi menjajaki peluang investasi dalam pengilangan minyak dan industri petrokimia, termasuk teknologi pemrosesan hidrokarbon yang lebih ramah lingkungan.

“Termasuk juga kerja sama dalam penggunaan hidrokarbon yang inovatif, demi menjaga keberlanjutan lingkungan dan penerapan teknologi hilir yang menguntungkan secara ekonomi,” bunyi pernyataan tersebut.

2. Penguatan Rantai Pasok Energi

Kerja sama juga difokuskan pada penguatan dan keberlanjutan rantai pasok energi. Hal ini mencakup kolaborasi antar perusahaan untuk memaksimalkan sumber daya lokal dan meningkatkan efisiensi pasokan energi.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Terima Kunjungan Resmi PM China Li Qiang, Perkuat Hubungan Strategis Indonesia-Tiongkok

Tujuannya adalah menciptakan sistem energi yang fleksibel, tangguh, dan mendukung pertumbuhan industri dalam negeri.

3. Transisi Energi dan Listrik Terbarukan

Poin ketiga menyangkut kerja sama di sektor listrik dan energi terbarukan, termasuk pengembangan teknologi penyimpanan energi. Kedua negara sepakat meningkatkan alih teknologi, riset bersama, dan keterlibatan sektor swasta dalam proyek energi bersih.

4. Efisiensi Energi dan MEPS

Indonesia dan Arab Saudi akan saling berbagi pengetahuan mengenai penerapan Minimum Energy Performance Standards (MEPS). Kerja sama ini diharapkan dapat melahirkan proyek bersama dalam bidang efisiensi dan konservasi energi yang memberikan manfaat langsung bagi industri dan masyarakat.

5. Ekonomi Karbon Sirkular dan Teknologi CCUS

Kedua negara mendukung pendekatan ekonomi karbon sirkular dan menjajaki kerja sama dalam teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Teknologi ini sangat krusial untuk mengurangi emisi secara berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim global.

6. Kerja Sama Sumber Daya Mineral

Kerja sama juga mencakup sektor pertambangan, termasuk geologi, eksplorasi, pengolahan mineral, dan penerapan teknologi modern. Pertukaran pengalaman dan riset ilmiah akan mendukung ketahanan industri hilir berbasis sumber daya alam.

Baca Juga :  Prabowo Akan Ringankan Pajak Buruh, Teknologi ART IKN Dibatalkan

Sinergi Saudi Vision 2030 dan Golden Indonesia 2045

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyampaikan komitmen bersama untuk memanfaatkan peluang strategis dari transformasi ekonomi di masing-masing negara. Saudi Vision 2030 dan Golden Indonesia 2045 dinilai memiliki kesamaan tujuan dalam mendorong pertumbuhan inklusif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi.

Pertemuan bilateral ini juga menekankan pentingnya kemitraan sektor swasta, baik dalam perdagangan, investasi, maupun transfer teknologi. Kedua negara berharap sinergi ini mampu menciptakan lapangan kerja baru, inovasi industri, dan memperkuat hubungan geopolitik di kawasan Asia dan Timur Tengah.

Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi dan pertemuannya dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman menghasilkan kesepakatan strategis senilai Rp 438 triliun. Kerja sama ini tidak hanya memperkuat hubungan dagang, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi jangka panjang dalam sektor energi bersih, industri petrokimia, kelistrikan, konservasi energi, hingga teknologi karbon.

Langkah ini menjadi fondasi penting menuju transformasi ekonomi Indonesia yang lebih hijau, inovatif, dan tangguh, seiring dengan komitmen kedua negara dalam mendukung pembangunan berkelanjutan secara global.