Polri Bersama PT SARI Teknologi Kembangkan Robot Humanoid dan Robot Anjing untuk Operasi Kepolisian, Siap Gunakan Anggaran 2026

Patitimes.com– Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bekerja sama dengan PT SARI Teknologi mulai mengembangkan robot humanoid dan robot anjing (K9) yang akan digunakan dalam berbagai operasi kepolisian. Rencana pengadaan robot ini sudah dipersiapkan untuk menggunakan anggaran Polri tahun 2026.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho, mengatakan kepada wartawan di Divisi Humas Polri pada Senin (30/6/2025) bahwa pengadaan robot ini masih dalam tahap perencanaan, dan nominal anggaran belum dapat disebutkan. “Anggarannya kan untuk 2026,” kata Sandi. Ia menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Asrena Polri terkait besaran dana yang akan dialokasikan untuk proyek ini.

Robot Kepolisian untuk Adaptasi Teknologi dan Perlindungan Personel

Menurut Sandi, pengembangan robot-robot ini bertujuan agar Polri semakin adaptif terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Selain itu, keberadaan robot diharapkan mampu mengantisipasi dampak langsung terhadap personel kepolisian saat bertugas di lapangan, terutama dalam situasi berisiko tinggi.

“Pengadaan robot ini diharapkan meningkatkan efektivitas dan keselamatan dalam pelaksanaan tugas Polri,” ujar Sandi.

Debut Robotik Polri di HUT Bhayangkara ke-79

Teknologi robotik hasil kerja sama ini akan secara resmi dipamerkan dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-79 yang akan berlangsung pada 1 Juli 2025 di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menyampaikan dalam keterangannya pada Kamis (26/6) bahwa ini merupakan kali pertama Polri menampilkan teknologi robotik dalam upacara Hari Bhayangkara.

Baca Juga :  Bukti Kuat! Polisi Selesaikan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Temukan Dokumen Asli di UGM

“Ini adalah simbol kesiapan Polri menghadapi transformasi dan adaptif terhadap perkembangan teknologi dalam rangka meningkatkan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Brigjen Trunoyudo.

Adapun jumlah robot yang akan dipamerkan dalam acara tersebut meliputi:

  • 2 robot tank
  • 2 robot ROPI (Robot Operasi Polisi Indonesia)
  • 1 robot drone agriculture
  • 10 robot anjing (K9)
  • 10 robot humanoid

Robot Anjing dan Humanoid Masih dalam Tahap Pengembangan dan Uji Coba

Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja, menjelaskan bahwa robot anjing yang dikembangkan dapat bertahan hingga 8 jam dalam kondisi ekstrem dan sudah dilengkapi teknologi Artificial Intelligence (AI) berupa behavior analysis. Robot ini mampu menganalisa pola perilaku manusia, sehingga dapat diandalkan untuk tugas pengawasan dan operasi di lapangan.

“Robot K9 buatan kami mampu bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi AI behavior analysis,” ujar Yohanes dalam keterangan yang diterima pada Senin (30/6).

Baca Juga :  Bukti Kuat! Polisi Selesaikan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Temukan Dokumen Asli di UGM

Sementara itu, robot humanoid masih dalam tahap pengembangan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan operasional Polri. Menurut Yohanes, pengembangan robot humanoid memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum dapat berfungsi secara penuh dan optimal dalam membantu tugas polisi.

“Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh,” tambahnya.

PT SARI Teknologi: Pelopor Robotik di Indonesia

PT SARI Teknologi merupakan perusahaan manufaktur robot dan lembaga kursus robotik yang berfokus pada riset dan pengembangan teknologi inovatif, khususnya di bidang robotika dan kecerdasan buatan (AI). Berdiri sejak tahun 2006, perusahaan ini berlokasi di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Perusahaan juga aktif melakukan pendidikan teknologi dan riset untuk mendukung perkembangan robotik di Indonesia, dengan tujuan jangka panjang menjadikan robot sebagai pendukung utama dalam berbagai sektor, termasuk kepolisian.

Fungsi Robot dalam Operasi Kepolisian Masa Depan

Robot-robot ini nantinya diharapkan dapat membantu Polri dalam berbagai tugas berisiko tinggi, seperti:

  • Melakukan pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya, seperti gedung terbengkalai atau area bencana.
  • Penanganan situasi berbahaya, termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan.
  • Pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam atau kebakaran.
  • Pengumpulan barang bukti forensik, misalnya sidik jari dan sampel DNA di tempat kejadian perkara (TKP).
  • Pengawasan pelanggaran lalu lintas dan identifikasi kendaraan dengan teknologi canggih.
  • Patroli dengan sistem pengenalan wajah dan deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia.
Baca Juga :  Bukti Kuat! Polisi Selesaikan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Temukan Dokumen Asli di UGM

Polri: Robot sebagai Mitra Strategis Personel

Irwasum Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa robot-robot tersebut dirancang sebagai mitra strategis bagi polisi, khususnya dalam situasi yang berisiko tinggi. Robot ini diharapkan mampu mengurangi dampak langsung terhadap personel kepolisian dan meningkatkan akurasi dalam menjalankan operasi.

“Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi,” ujar Irjen Dedi.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kehadiran teknologi robotik ini tidak menggantikan peran manusia, melainkan untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian.

Berita Terkait