Patitimes.com– Ketegangan antara Iran dan Israel kembali meningkat tajam setelah Iran melancarkan serangan balasan berupa ratusan rudal balistik yang menghantam wilayah Israel, termasuk sebuah gedung di Tel Aviv. Serangan ini disebut sebagai respons langsung atas operasi militer besar-besaran yang sebelumnya dilancarkan oleh Israel terhadap situs strategis di Iran.
Dilansir dari Al Jazeera pada Sabtu (14/6), sebuah laporan dari surat kabar Israel Haaretz menyebutkan bahwa otoritas setempat telah mengevakuasi penduduk dari salah satu gedung tinggi di pusat kota Tel Aviv, Israel. Langkah cepat tersebut diambil setelah struktur bangunan tersebut diduga mengalami kerusakan serius akibat hantaman rudal dari arah Iran.
Polisi Evakuasi Warga dari Gedung di Tel Aviv
Polisi Israel turun tangan langsung dalam proses evakuasi penghuni gedung, mengingat risiko besar keruntuhan bangunan akibat dampak serangan rudal. Dalam laporan Haaretz, seorang pejabat menyatakan bahwa pihaknya khawatir gedung itu bisa runtuh. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi apakah gedung tersebut mengalami kerusakan struktural berat atau tidak.
Tel Aviv, yang selama ini dikenal sebagai pusat ekonomi dan politik Israel, menjadi target langka dalam konflik terbuka semacam ini. Fakta bahwa rudal Iran mampu mencapai jantung kota Tel Aviv memperlihatkan eskalasi besar dalam kemampuan ofensif Teheran.
Militer AS Bantu Israel Cegat Rudal Iran
Sementara itu, mengutip dari laporan Reuters, sejumlah pejabat dari Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa militer AS telah terlibat langsung dalam mencegat rudal Iran yang menuju Israel. Operasi pertahanan ini dilakukan dalam koordinasi penuh dengan pasukan Israel.
Namun, para pejabat AS tersebut enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai keterlibatan jet tempur atau kapal perang dalam proses intersepsi rudal tersebut. Keterlibatan Amerika Serikat ini memperlihatkan dimensi global konflik Iran-Israel, yang berpotensi menarik aktor-aktor besar lainnya dalam konfrontasi yang lebih luas.
Korban Terluka dan Tewas di Kedua Pihak
Pemerintah Israel menyatakan bahwa sejauh ini tujuh orang terluka, dengan kondisi mulai dari ringan hingga berat, akibat serangan rudal Iran yang menghantam beberapa wilayah di negara itu, termasuk Tel Aviv.
Di sisi lain, korban dari pihak Iran pun tak kalah besar. Berdasarkan laporan media internasional, sedikitnya 78 warga Iran dilaporkan tewas akibat serangan balasan dari militer Israel yang terjadi sejak Jumat pagi (13/6) waktu setempat. Israel sebelumnya telah meluncurkan operasi militer “Rising Lion”, yang menargetkan fasilitas rudal dan situs nuklir Iran di Natanz dan wilayah strategis lainnya.
Respons Internasional: Dunia dalam Ketegangan
Reaksi dunia internasional pun mulai bermunculan atas ketegangan antara Iran dan Israel yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Negara-negara seperti Rusia, Cina, dan anggota Uni Eropa menyerukan agar kedua pihak menahan diri dan menghindari eskalasi yang bisa memicu konflik regional yang lebih luas.
Banyak analis menyebut bahwa konflik ini telah melewati batas diplomatik dan masuk ke tahap militer penuh. Serangan langsung terhadap Tel Aviv oleh Iran dianggap sebagai eskalasi paling signifikan dalam konflik Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.
Pengaruh Terhadap Kawasan dan Ekonomi Global
Ketegangan ini tidak hanya berimplikasi pada keamanan kawasan, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap ekonomi global, terutama sektor energi. Harga minyak mentah dunia tercatat melonjak dalam beberapa jam setelah serangan rudal Iran ke Israel, mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap gangguan pasokan energi dari Timur Tengah.
Pasar saham global pun menunjukkan volatilitas tinggi, sementara beberapa maskapai penerbangan internasional menangguhkan penerbangan ke wilayah Israel dan negara-negara tetangga.
Ancaman Perang Terbuka di Depan Mata
Serangan rudal Iran ke Tel Aviv menandai titik balik baru dalam konflik Iran-Israel yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Dengan keterlibatan langsung Amerika Serikat dan korban jiwa di kedua belah pihak, dunia kini menyaksikan perkembangan yang bisa berujung pada perang terbuka di Timur Tengah.
Gedung di Tel Aviv yang menjadi sasaran rudal balistik hanya salah satu simbol dari eskalasi ini. Jika tidak segera ditangani secara diplomatis, konflik ini berpotensi menyulut ketidakstabilan global dalam skala yang jauh lebih besar.
markom Patitimes.com