Agustina-Iswar Siap Wujudkan Kota Semarang Bersih dari Sampah

Semarang, Patitimes.com – Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina dan Iswar berkomitmen mewujudkan salah satu program andalannya, yakni menjadikan Kota Semarang bersih dan bebas dari sampah.

Program ini menjadi respon permasalahan, di mana ada sekitar 850 ton sampah masuk ke TPA Jatibarang setiap harinya. Maka, dalam menyukseskan program Semarang Bersih, pihaknya menginisiasi upaya komprehensif dalam pengelolaan sambah dari hulu ke hilir.

“Maka, program Semarang Bersih hadir sebagai upaya komprehensif dalam pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir,” tutur Agustina.

Di tingkat hulu, pihaknya menginisiasi sejumlah kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Beberapa di antaranya, Gerakan Pilah Sampah, Budidaya Maggot, Komposting, Ecoenzym, Ecobrick, Tabungan Sampah, Biopori, Pyrolisis, program tukar sampah dengan sembako, Gerakan Semarang Wegah Nyampah, hingga lomba kebersihan.

“Kalau di hulu-nya kita tinggal push saja. Ini sudah ada 48 rumah yang terintervensi. Kalau ini ditambahkan sumber daya yang mengolah (sampahnya), apalagi sudah ketahuan ini ada nilai ekonominya itu bisa kita tingkatkan. Di hulu ini di tataran kecamatan, kelurahan dan masyarakat yang nge-push,” jelasnya.

Sedangkan, di tingkat hilir, fokus utama Agustina-Iswar adalah terkait pembenahan infrastruktur dan sistem pengelolaan sampah. Ini termasuk pembuatan sistem pengangkutan yang cerdas, pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana persampahan, rehabilitasi TPA Jatibarang, dan persiapan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL).

“Yang di hilir ini yang PR karena ternyata pengadaan truk pengangkut sampah dari 2012 – 2019 ada 90 unit. Paling tidak sudah 5 tahun usianya. Truknya tiap hari digunakan secara rutin untuk mengangkut sampah, karenanya ada yang kontainernya. Makanya kami berterima kasih kepada masyarakat yang up di media sosial. Jadi bahan evaluasi dan segera kami tindaklanjuti,” lanjutnya lagi.

Sebagai informasi, tahun lalu Pemkot Semarang telah membeli 5 truk arm roll. Sementara, saat ini pihaknya sedang berupaya memperbaiki truk-truk sampah yang mengalami kerusakan untuk meningkatkan manajemen pengelolaan dan pengangkutan sampah.

“Ya bagus. Biar Brida yang membuat kajian itu. Kan berarti kajian bisnisnya dapat. Kita butuh 139 truk sampah untuk menyelesaikan pengangkutan sampah. Ini kalau dikerjasamakan jadi solusi,” terang Agustina. (*)