Tottenham Hotspur Juara Liga Europa 2025, Manchester United Tumbang 0-1

Patitimes.com- Tottenham Hotspur berhasil mencetak sejarah baru dengan meraih gelar juara Liga Europa 2024/25, setelah mengalahkan Manchester United dalam laga final yang berlangsung di Stadion San Mamés, Spanyol, pada Kamis (22/5) dini hari WIB. Pertandingan sengit ini berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Spurs, lewat satu-satunya gol yang dicetak oleh Brennan Johnson pada menit ke-42.

Brennan Johnson Jadi Pahlawan Kemenangan Spurs

Meskipun tampil dengan intensitas serangan yang rendah dan hanya menciptakan tiga tembakan sepanjang pertandingan, Tottenham tampil sangat efektif. Satu-satunya tembakan tepat sasaran milik mereka, yakni sepakan Brennan Johnson, berhasil merobek gawang Manchester United dan menjadi penentu kemenangan.

Johnson memanfaatkan kelengahan lini belakang MU dan memaksimalkan peluang yang sangat jarang mereka miliki. Gol ini tak hanya menjadi penentu kemenangan di laga final, tapi juga mengantar Tottenham kembali meraih gelar bergengsi Eropa setelah penantian panjang.

Manchester United Dominan, Tapi Gagal Cetak Gol

Manchester United sejatinya tampil dominan sepanjang laga. Mereka mencatat penguasaan bola lebih dari 70% dan menciptakan 16 tembakan, namun tidak satu pun yang berhasil menembus gawang Spurs. Pertahanan disiplin dan penampilan luar biasa dari kiper Spurs, Guglielmo Vicario, menjadi kunci sukses The Lilywhites menjaga keunggulan hingga peluit akhir.

Vicario tampil gemilang dengan serangkaian penyelamatan penting yang menggagalkan peluang emas dari para pemain MU, seperti Marcus Rashford dan Bruno Fernandes. Kiper asal Italia itu layak dinobatkan sebagai salah satu pemain terbaik dalam laga ini.

Spurs Akhiri Puasa Gelar Selama 17 Tahun

Dengan kemenangan ini, Tottenham Hotspur berhasil mengakhiri puasa gelar major selama 17 tahun, sejak terakhir kali mereka meraih trofi Piala Liga Inggris 2007/08. Kala itu, Spurs masih diperkuat oleh nama-nama seperti Jonathan Woodgate, Dimitar Berbatov, dan Ledley King, serta ditangani oleh pelatih Juande Ramos.

Selain itu, kemenangan ini menambah catatan sejarah Spurs di kompetisi Eropa. Mereka pernah meraih gelar Liga Europa (saat itu masih bernama Piala UEFA) pada edisi 1971/72 dan 1983/84. Gelar tahun ini menjadi trofi Eropa ketiga dalam sejarah klub asal London Utara tersebut.

Tiket Liga Champions dan Dominasi Inggris di Eropa

Kemenangan di final Liga Europa ini memberikan tiket otomatis bagi Tottenham Hotspur untuk tampil di Liga Champions 2025/26. Dengan hasil ini, total akan ada enam wakil Inggris yang berlaga di kompetisi antarklub tertinggi Eropa musim depan, menandakan dominasi Premier League yang semakin kuat di panggung Eropa.

Bagi Spurs, ini bukan hanya soal gelar, tetapi juga pencapaian besar untuk kembali bersaing di level tertinggi. Setelah beberapa musim terakhir yang penuh inkonsistensi, mereka kini punya momentum untuk bangkit dan menata ulang ambisi mereka di Eropa.

Manchester United Harus Gigit Jari

Di sisi lain, hasil ini menjadi pukulan pahit bagi Manchester United. Meski tampil lebih agresif dan kreatif, mereka gagal memaksimalkan dominasi tersebut menjadi gol. Kekalahan ini memperpanjang masa paceklik trofi MU di kompetisi Eropa, sekaligus membuat mereka harus melewatkan kesempatan tampil di Liga Champions musim depan — sebuah target penting yang gagal mereka capai musim ini.

Manajer MU akan menghadapi tekanan besar, baik dari manajemen maupun para pendukung. Evaluasi terhadap performa tim, strategi, dan efisiensi lini depan kemungkinan akan menjadi fokus utama di bursa transfer mendatang.

Kemenangan Tottenham Hotspur atas Manchester United di final Liga Europa 2024/25 menandai momen penting bagi sejarah klub. Selain mengakhiri puasa gelar selama hampir dua dekade, mereka juga memastikan diri tampil di Liga Champions musim depan, sebuah prestasi yang sangat dinantikan oleh para pendukung mereka.

Sementara itu, Manchester United harus puas menjadi runner-up meski tampil dominan. Kekalahan ini menunjukkan bahwa penguasaan bola dan jumlah tembakan belum tentu menjamin kemenangan, apalagi jika tidak dibarengi dengan efektivitas dan ketajaman di lini depan.

Final ini menjadi pengingat bahwa sepak bola adalah tentang memaksimalkan peluang, dan Tottenham melakukannya dengan sangat baik. Kini, Spurs punya modal kuat untuk melangkah lebih jauh di Eropa, sementara MU harus mengevaluasi banyak hal untuk kembali bersaing di level tertinggi.

Berita Terkait