PSSI Ungkap Laporan Dana APBN Rp 120 Miliar di Kongres Tahunan 2025

Patitimes.com- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar Kongres Tahunan pada 4 Juni 2025. Salah satu agenda utama dalam kongres tersebut adalah pemaparan laporan keuangan secara terbuka, termasuk rincian penggunaan dana APBN sebesar Rp 120 miliar yang diterima dari pemerintah pada tahun 2024.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menegaskan bahwa laporan ini akan disampaikan secara transparan di hadapan publik dalam forum kongres. Dengan langkah ini, PSSI ingin menunjukkan komitmennya terhadap akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dana publik.

“Iya dong, seluruh penggunaan dana APBN dan dana dari sponsorship akan kita laporkan saat kongres. Semuanya akan dibuka untuk umum, termasuk juga pendapatan dari GSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB),” jelas Yunus kepada wartawan pada Senin, 28 April 2025.

Langkah ini sekaligus merespons tuntutan publik terhadap keterbukaan informasi, terutama menyangkut keuangan organisasi olahraga yang mendapat dana dari anggaran negara.

Penggunaan Dana APBN dan Tantangan Pendanaan PSSI

PSSI diketahui menerima dana dari APBN sebesar Rp 120 miliar untuk operasional sepanjang tahun 2024. Namun, menurut Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk membiayai kebutuhan operasional sepak bola nasional secara keseluruhan.

“Tidak mungkin kami hanya bergantung pada pemerintah. Dana yang dibutuhkan untuk mengelola sepak bola Indonesia bisa mencapai lebih dari Rp 650 miliar, jumlah yang sangat besar dibandingkan cabang olahraga lainnya,” ujar Erick Thohir pada Desember 2024.

Sebagai perbandingan, ia menyebut bahwa anggaran operasional cabang olahraga basket hanya sekitar Rp 30–40 miliar dan bulu tangkis sekitar Rp 80 miliar. Artinya, pengelolaan sepak bola membutuhkan anggaran yang 7–10 kali lebih besar.

Upaya Diversifikasi Sumber Dana: Dari Swasta hingga FIFA

Karena kebutuhan yang begitu besar, PSSI terus mencari sumber pendanaan tambahan dari pihak swasta dan internasional. Salah satu sumber pendanaan luar negeri datang dari FIFA, melalui program FIFA Forward dan dukungan event internasional.

Erick Thohir mengungkapkan bahwa FIFA telah menggelontorkan dana hingga 2 juta dolar AS (sekitar Rp 32,6 miliar) untuk mendukung penyelenggaraan 12 event sepak bola internasional di Indonesia. Selain itu, program FIFA Forward juga menyumbang sekitar 5,5 juta dolar AS (sekitar Rp 89,6 miliar).

“Keseriusan FIFA dalam mendukung sepak bola Indonesia harus disambut dengan keseriusan PSSI dalam hal pendanaan dan tata kelola,” tambah Erick dalam pernyataan pada Januari 2025.

Hal ini menunjukkan bahwa PSSI tidak hanya mengandalkan APBN, tetapi juga membangun kemitraan dengan badan internasional dan sponsor lokal untuk menutup celah anggaran yang ada.

Kongres PSSI 2025 dan Upaya Membangun Kepercayaan Publik

Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar pada 4 Juni 2025 tidak hanya menjadi forum laporan pertanggungjawaban keuangan, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk membangun kepercayaan publik terhadap organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut.

Selama ini, PSSI kerap mendapat sorotan negatif dari masyarakat terkait transparansi anggaran dan tata kelola. Dengan membuka laporan penggunaan dana secara menyeluruh, mulai dari APBN hingga dana sponsorship, PSSI ingin menunjukkan transformasi menuju organisasi yang lebih profesional dan akuntabel.

Transparansi Keuangan: Langkah Penting Menuju Reformasi Sepak Bola

Transparansi keuangan menjadi salah satu elemen kunci dalam reformasi tata kelola olahraga, termasuk sepak bola. Keterbukaan terhadap publik mengenai penggunaan dana APBN maupun sponsor merupakan bagian dari good governance yang selama ini diharapkan masyarakat pecinta sepak bola nasional.

Kongres PSSI 2025 akan menjadi momentum penting untuk menilai sejauh mana reformasi ini berjalan. Jika dilaksanakan dengan jujur dan akuntabel, laporan keuangan tersebut dapat memperkuat kredibilitas PSSI di mata publik, pemerintah, dan mitra internasional.

Harapan untuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Dengan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk membangun ekosistem sepak bola yang sehat, PSSI perlu terus menjaga integritas dalam pengelolaan dana. Partisipasi publik dalam mengawasi penggunaan dana, serta keterlibatan sponsor dan lembaga internasional seperti FIFA, menjadi kunci keberlanjutan pengembangan sepak bola nasional.

Langkah-langkah yang diambil oleh PSSI, termasuk pelaporan keuangan terbuka di Kongres Tahunan, menjadi fondasi penting untuk mencapai tujuan jangka panjang: sepak bola Indonesia yang profesional, transparan, dan berdaya saing internasional.