Harga Emas Naik 0,5% di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Patitimes.comHarga emas dunia kembali mengalami kenaikan di tengah meningkatnya permintaan global terhadap logam mulia tersebut. Kenaikan ini terjadi seiring dengan situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian serta ketegangan hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang masih menjadi sorotan utama para investor.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (29/4), harga emas spot naik 0,5 persen ke level USD 3.335,3 per ons pada perdagangan Senin (28/4) pukul 14.06 ET atau 18.06 GMT. Sementara itu, harga emas berjangka AS mencatatkan kenaikan lebih signifikan, yaitu sebesar 1,5 persen dan ditutup di USD 3.347,7 per ons. Sebelumnya, harga emas sempat turun hingga 1,8 persen pada awal sesi perdagangan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar emas global kembali mengalami penguatan setelah tekanan jual yang cukup besar di pekan sebelumnya. Menurut Daniel Ghali, ahli strategi komoditas dari TD Securities, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda habisnya aksi jual. Ia menyatakan bahwa investor, khususnya dari kalangan Barat seperti pedagang diskresioner dan dana makro, telah mengambil posisi defensif menjelang akhir reli emas.

“Investor Barat, terutama pedagang diskresioner atau dana makro, telah berada dalam posisi kurang menguntungkan. Namun kini, dengan berkurangnya tekanan jual, harga emas bergerak naik untuk mencerminkan kondisi pasar yang lebih stabil,” kata Ghali.

Kenaikan harga emas ini juga tidak lepas dari lonjakan sebelumnya, di mana logam mulia ini sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di angka USD 3.500,05 per ons pada pekan lalu. Lonjakan tersebut dipicu oleh ketidakpastian global yang membuat investor mencari aset aman seperti emas.

Sentimen Perdagangan AS-China Jadi Faktor Utama

Sentimen perdagangan antara AS dan China menjadi faktor penting yang turut memengaruhi pergerakan harga emas. Presiden AS Donald Trump mengklaim telah terjadi kemajuan dalam negosiasi dagang dengan China. Namun, pernyataan ini dibantah oleh pihak Beijing yang menyatakan tidak ada pembicaraan perdagangan aktif saat ini. Bahkan, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada Minggu lalu tidak mendukung pernyataan Trump mengenai adanya pembicaraan tarif yang sedang berlangsung.

Analis pasar dari City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menilai bahwa selama belum ada kejelasan nyata mengenai kesepakatan perdagangan, potensi harga emas untuk kembali mencetak rekor baru tetap terbuka.

“Sampai terlihat pola jelas dari titik tertinggi yang lebih rendah, titik terendah yang lebih rendah, dan perjanjian dagang yang konkret, prospek titik tertinggi baru untuk harga emas tidak dapat diabaikan,” ujar Razaqzada.

Harga Logam Mulia Lainnya: Perak, Platinum, dan Paladium

Sementara harga emas mengalami kenaikan, pergerakan harga logam mulia lainnya tercatat bervariasi. Harga perak spot turun tipis 0,1 persen menjadi USD 33,03 per ons, sementara platinum melonjak 1,5 persen ke posisi USD 986,05. Di sisi lain, paladium mengalami penurunan 0,4 persen menjadi USD 947,27 per ons.

Fluktuasi harga logam mulia ini mencerminkan respons pasar terhadap kombinasi antara faktor geopolitik, data ekonomi terbaru, serta aksi ambil untung dari investor.

Dengan ketidakpastian global yang terus berlanjut, terutama terkait hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, harga emas dunia diperkirakan akan tetap volatil namun cenderung menguat dalam waktu dekat. Ketegangan antara kedua negara besar ini memengaruhi pasar secara signifikan, mendorong para investor untuk mencari aset yang lebih aman, seperti emas. Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai, tetap menjadi pilihan utama di tengah ketidakpastian ekonomi dan kebijakan yang tak menentu.

Dalam kondisi ini, investor disarankan untuk terus memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan ekonomi dari negara-negara besar sebagai indikator utama pergerakan harga emas. Setiap perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan atau data ekonomi AS, China, dan negara besar lainnya dapat mempengaruhi harga emas secara langsung. Sebagai contoh, pernyataan dari Presiden AS atau pejabat tinggi China mengenai kemajuan atau hambatan dalam negosiasi dagang dapat memicu fluktuasi harga emas.

Dengan demikian, meskipun pasar emas mungkin menghadapi volatilitas, tren jangka panjang menunjukkan bahwa logam mulia ini tetap menjadi salah satu pilihan investasi yang aman di tengah ketidakpastian global yang ada.