Patitimes.com– Lelah emosional atau emotional burnout sering kali dihadapi oleh banyak orang, namun bagi perempuan, hal ini bisa terasa lebih intens dan kompleks. Salah satu penyebab utama yang jarang disadari adalah mental load dan overstimulation. Dua hal ini berperan besar dalam menyebabkan stres yang tak tampak secara langsung namun sangat menguras energi dan emosi.
Apa Itu Mental Load?
Mental load merujuk pada beban pikiran yang harus dipikul seseorang dalam mengatur dan merencanakan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Pada banyak kasus, mental load ini sering kali tidak terlihat, sehingga orang di sekitar merasa bahwa tidak ada yang berat. Bagi banyak perempuan, mereka harus memikirkan berbagai hal mulai dari urusan rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, hingga kehidupan sosial.
Perempuan sering kali dianggap sebagai pengatur rumah tangga dan pengasuh utama anak-anak, yang mengharuskan mereka untuk selalu memikirkan segala kebutuhan anggota keluarga. Misalnya, merencanakan menu makan, memastikan anak-anak pergi ke sekolah, mengingatkan suami untuk mengambil obat, dan masih banyak lagi. Meskipun tugas-tugas ini seringkali dianggap “normal” dan tak memerlukan pengakuan, kenyataannya beban mental yang terakumulasi ini dapat sangat melelahkan.
Overstimulation: Terlalu Banyak Informasi yang Masuk
Sementara itu, overstimulation terjadi ketika seseorang terpapar terlalu banyak informasi atau rangsangan secara bersamaan. Ini bisa berasal dari berbagai sumber seperti media sosial, pekerjaan, keluarga, atau kegiatan sosial lainnya. Bagi perempuan yang menjalani berbagai peran dalam hidupnya, overstimulation bisa menjadi masalah yang sangat menguras energi mental.
Saat ini, dengan kemajuan teknologi dan media sosial, perempuan sering kali merasa tertekan untuk selalu berada di “garis depan” dalam berbagai hal. Mereka harus menjaga keseimbangan antara pekerjaan, kehidupan pribadi, dan tuntutan sosial yang sering kali datang melalui media sosial. Ketika terlalu banyak informasi yang masuk tanpa adanya ruang untuk pemulihan, tubuh dan pikiran pun merasa kelelahan.
Dampak Mental Load dan Overstimulation pada Kesehatan Emosional
Beban mental yang berlarut-larut ditambah dengan overstimulation dapat menimbulkan efek yang merugikan bagi kesehatan emosional seorang perempuan. Beberapa dampaknya antara lain:
- Kecemasan Berlebih
Dengan banyaknya hal yang harus dipikirkan dan dipersiapkan, perempuan sering kali merasa cemas akan segala sesuatu yang bisa terjadi. Ketakutan akan kehilangan kontrol atau tidak bisa memenuhi ekspektasi menjadi salah satu akibat dari mental load yang berlebihan. - Kelelahan Emosional
Lelah fisik memang mudah dikenali, tetapi kelelahan emosional atau emotional exhaustion sering kali lebih sulit dikenali. Ketika seseorang terus-menerus memikirkan banyak hal tanpa jeda, hal ini dapat menyebabkan perasaan hampa, frustrasi, dan kelelahan emosional yang mendalam. - Penurunan Kualitas Hidup
Mental load yang tinggi ditambah overstimulation dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menikmati hidup. Keinginan untuk melakukan sesuatu dengan sepenuh hati seringkali terganggu oleh perasaan “terbebani” dan kekurangan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. - Ketidakmampuan Mengatur Waktu untuk Diri Sendiri
Salah satu aspek penting yang terabaikan ketika perempuan terjebak dalam mental load dan overstimulation adalah waktu untuk diri sendiri. Ketika banyak energi dan perhatian terfokus pada orang lain, perempuan sering kali merasa sulit untuk memberi waktu bagi diri sendiri, yang berujung pada stres dan perasaan terabaikan.
Mengelola Mental Load dan Overstimulation
Agar bisa menghadapi mental load dan overstimulation, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meringankan beban tersebut:
- Delegasi Tugas
Salah satu cara untuk mengurangi mental load adalah dengan mendelegasikan sebagian tanggung jawab. Misalnya, melibatkan anggota keluarga lain dalam tugas rumah tangga atau meminta bantuan teman dekat dalam merencanakan kegiatan sosial. Ini akan meringankan beban yang dipikul perempuan. - Atur Waktu untuk Diri Sendiri
Prioritaskan waktu untuk diri sendiri tanpa gangguan, meskipun hanya beberapa menit setiap hari. Ini dapat membantu mengurangi overstimulation dan memberi ruang bagi pemulihan emosional. - Kurangi Paparan Informasi
Batasi penggunaan media sosial atau setel jadwal tertentu untuk mengecek berita atau informasi penting. Terlalu banyak paparan informasi dapat meningkatkan kecemasan dan rasa tertekan. - Berbicara dengan Orang Lain
Berbicara dengan orang yang dipercaya atau seorang terapis bisa menjadi cara yang efektif untuk mengurangi kecemasan dan kelelahan emosional. Berbagi perasaan dengan orang lain akan membantu mengurangi beban pikiran yang berlarut-larut.
Mental load dan overstimulation adalah penyebab utama dari lelah emosional yang sering kali tidak disadari oleh banyak perempuan. Beban pikiran yang berlebihan, ditambah dengan banyaknya rangsangan yang masuk dari luar, dapat menyebabkan kecemasan, kelelahan emosional, dan penurunan kualitas hidup. Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mengenali tanda-tanda kelelahan emosional ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tekanan tersebut. Dengan berbagi beban, mengatur waktu untuk diri sendiri, dan mengurangi paparan informasi, perempuan dapat menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan sosial, serta menjaga kesehatan mental mereka.
markom Patitimes.com