Ribuan Umat Berikan Penghormatan Terakhir kepada Paus Fransiskus

Patitimes.com– Pada hari Jumat, 25 April 2025, sekitar 250.000 orang berkumpul di Basilika Santo Petrus, Vatikan, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. Momen penuh haru ini terjadi di hari terakhir sebelum pemakaman Paus Fransiskus yang digelar dengan khidmat. Antrean panjang yang mengular di sekitar Lapangan Santo Petrus dan jalan-jalan sekitarnya menunjukkan betapa besar pengaruh dan kasih sayang yang dimiliki oleh Paus Fransiskus di mata umat Katolik dan dunia.

Antrean Panjang di Lapangan Santo Petrus

Para peziarah dan pengunjung datang dari seluruh penjuru dunia, berbaris dengan sabar untuk memberikan penghormatan kepada Paus Fransiskus yang telah meninggal pada usia 88 tahun. Jenazah Paus Fransiskus dipajang di atas mimbar dalam peti mati terbuka, memungkinkan para pengunjung untuk melihatnya untuk terakhir kalinya. Beberapa di antaranya menunggu berjam-jam untuk bisa masuk dan memiliki beberapa menit di dalam Basilika untuk memberikan penghormatan. Perasaan haru dan kesedihan tampak jelas di wajah setiap orang yang hadir, menandakan bahwa perpisahan dengan sosok pemimpin gereja terbesar di dunia ini sangat dirasakan.

Paus Fransiskus Meninggal Dunia Setelah Menderita Stroke

Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 22 April 2025, di kamarnya di Wisma Santa Marta, Vatikan, setelah mengalami stroke yang membuatnya tidak dapat bertahan. Kehilangan Paus Fransiskus menyisakan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia. Setelah kematiannya, jenazah Paus diarak menuju Basilika Santo Petrus pada hari Rabu, 24 April 2025, dalam sebuah prosesi yang khidmat, disaksikan oleh ratusan ribu umat.

Baca Juga :  Indonesia Kirim Utusan Terhormat ke Pemakaman Paus Fransiskus

Sejak saat itu, sekitar 250.000 orang dari berbagai belahan dunia telah datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Mereka datang dengan rasa hormat yang mendalam kepada sosok Paus Fransiskus, yang dikenal luas karena kepemimpinannya yang penuh kasih dan komitmennya terhadap kemanusiaan, perdamaian, dan kesejahteraan umat manusia.

Kata-kata Perpisahan dari Pengunjung yang Terharu

Salah satu pengunjung yang datang untuk memberikan penghormatan adalah Patricio Castriota, seorang pria asal Argentina, yang mengungkapkan perasaan mendalamnya kepada kantor berita Reuters. “Ini adalah perasaan yang sangat kuat berada di sini. Perpisahan ini sangat menyedihkan, tetapi saya bersyukur kepada Tuhan bahwa saya bisa melihatnya,” ujarnya dengan suara yang tergetar.

Perasaan yang sama juga dirasakan oleh banyak orang lainnya yang hadir di Basilika Santo Petrus. Banyak yang merasa beruntung bisa hadir secara langsung untuk memberi penghormatan kepada Paus Fransiskus, meskipun perasaan kehilangan dan kesedihan begitu mendalam.

Baca Juga :  Indonesia Kirim Utusan Terhormat ke Pemakaman Paus Fransiskus

Paus Fransiskus: Pemimpin yang Menginspirasi Dunia

Paus Fransiskus dikenal di seluruh dunia sebagai pemimpin gereja yang mengutamakan nilai-nilai kasih sayang, perdamaian, dan keadilan sosial. Sejak terpilih sebagai Paus pada tahun 2013, ia menjadi simbol perubahan dalam Gereja Katolik, dengan pendekatan yang lebih inklusif dan terbuka terhadap berbagai masalah sosial. Fransiskus tidak hanya dikenal karena pesan-pesan spiritualnya, tetapi juga karena upayanya untuk mengatasi masalah kemiskinan, perubahan iklim, dan konflik antarnegara.

Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus sering menekankan pentingnya perdamaian dunia dan kerja sama antarumat beragama. Ia juga banyak berbicara mengenai isu-isu kemanusiaan, termasuk hak-hak pengungsi, perawatan kesehatan, dan keadilan sosial. Paus Fransiskus sering kali dianggap sebagai suara moral dalam dunia yang penuh dengan ketegangan dan ketidakpastian.

Penghormatan Terakhir Sebagai Bukti Cinta dan Penghargaan

Antrean panjang yang membentang di sekitar Lapangan Santo Petrus menggambarkan betapa besar pengaruh Paus Fransiskus di hati umat Katolik dan banyak orang di dunia. Kehadirannya yang penuh kasih dan pengabdiannya untuk umat manusia menjadikannya sosok yang sangat dihormati dan dicintai. Penghormatan terakhir yang diberikan oleh sekitar 250.000 orang ini merupakan simbol penghargaan mereka terhadap jasa-jasa Paus Fransiskus, yang telah meninggalkan warisan yang mendalam di gereja dan dunia.

Baca Juga :  Indonesia Kirim Utusan Terhormat ke Pemakaman Paus Fransiskus

Bagi banyak orang, kesempatan untuk berada di Basilika Santo Petrus dan memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus adalah momen yang sangat emosional. Ini bukan hanya perpisahan dengan seorang pemimpin gereja, tetapi juga perpisahan dengan sosok yang telah menginspirasi dan mempengaruhi banyak kehidupan di seluruh dunia.

Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus: Momen Penuh Haru

Setelah prosesi penghormatan yang dilaksanakan dengan khidmat, pemakaman Paus Fransiskus akan segera digelar. Seperti yang diperkirakan, banyak umat Katolik di seluruh dunia yang akan mengikuti prosesi pemakaman ini dengan penuh haru dan doa. Pemakaman Paus Fransiskus menjadi momen penting dalam sejarah Gereja Katolik, yang menandai berakhirnya masa kepemimpinannya dan awal dari masa kepemimpinan baru yang akan datang.

Sebagai pemimpin yang penuh kasih dan berkomitmen untuk memperjuangkan kemanusiaan, Paus Fransiskus akan selalu dikenang oleh umat Katolik dan dunia. Perpisahan ini mungkin menyedihkan, tetapi warisan Paus Fransiskus akan terus hidup dan menginspirasi banyak orang untuk bekerja demi kedamaian dan kebaikan bersama.

Berita Terkait